Perempuan, kupasbengkulu.com – Seringkali kita salah tentang etika. Apa itu etika? Etika merupakan suatu ketentuan, tata cara yang berlaku, sebagai norma yang disepakati, dan didasarkan atas kelazimaman-kelaziman serta kebiasaan yang berlaku kupasbengkulu.com, Mohammad Ansyiri, selaku Food and Beverage, Manager Santika Hotel Bengkulu mencoba menjabarkan dan tentang pentingnya etika. Khususnya, etika makan.
Berbicara tentang etika makan, kita tidak lepas dari tata kelakuan kita sendiri didalam menjalankan interaksi sosial. Kapan kita berperan sebagai pelaku utama atau sebagi pelaku penyerta pada waktu kita kita akan menjamu tamu, keluarga, relasi, kolage dan lain-lainya. Demikian juga sebaliknya kita juga pasti akan menghadiri undangan-undangan jamuan makan dari keluarga, teman, relasi, kolage dan lainnya.
Dalam jamuan akan misalnya, kita memberikan citra umum mengenai keadaan keluarga, usaha, atau daerah, mendapat relasi baru yang mungkin akan sangat bermanfaat untuk kepentingan suatu usaha. Pada saat ini, banyak kontak Etika bisnis yang dilakukan dimeja makan, memberikan suasana keakraban dalam kepentingan bersama atas suatu masalah.
Mengingat bahwa, tata cara makan antara satu daerah dengan daerah lain mempunyai perbedaan. Maka, banyak penyesuaian tata cara makan umum dan internasioanal yang akan bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.
Menghadiri Jamuan Makan usahakan datang tepat waktu, pastikan anda datang paling lambat 30 menit sebelum acara dimulai. Karena, biasanya akan di sediakan acara cocktail. Cocktail adalah sebuah sebutan untuk minuman yang terbuat dari liquor, gula, air dan bitter.
Sebelum perjamuan atau acara diselenggarakan, kemudian pakaian harus disesuaikan dengan acara yang dihadiri. Biasanya didalam surat undangan akan dicantumkan seperti ” dress Code” formal, semi formal atau Casual.
Setelah acara cocktail selesai, biasanya host akan mempersilahkan tamu untuk masuk keruangan makan. Sebaiknya, tamu wanita masuk tertib dahulu, kemudian baru di susul tamu pria. Tuan rumah atau host biasanya akan menunjukkan tempat duduk sesuai rencana yang sudah diatur.
Sebelum tamu wanita duduk, para tamu pria tidak di perkenankan duduk terlebih dahulu, tetapi menunggu di belakang kursi sambil menolong wanita di sebelah kanannya dengan menarik kursinya agar memungkinkan ia duduk dengan mudah.
Sebagai tamu sebaiknya kita berdiri dulu dibelakang kursi sebelum di persilahkan duduk , atau sebelum tamu paling penting duduk.(**)
Penulis : Ikka Sephita, Kota Bengkulu.