kupasbengkulu.com – Siswa MTsN 02 Kepahiang, terpaksa menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara lesehan dan dihantui rasa ketakukan. Sebabnya, selain tidak memiliki meubeler sama sekali, bangunan gedung sudah mengalami banyak kerusakan.
Dari pantauan kupasbengkulu.com, sebanyak 220 siswa kelas VII yang menjadi penghuni kelima ruang yang serba kekurangan itu, dikhawatirkan tidak dapat mengikuti KBM sebagaimana yang diharapkan. Bagaimana tidak?. Siswa tanpa difasilitasi sarana penunjang tidak mungkin dapat memfokuskan dirinya, terhadap materi yang disampaikan oleh setiap tenaga pendidik atau guru.
Kondisi ini pun, sebenarnya tidak harus terjadi jika dari pihak-pihak terkait seperti dari Kementrian Agama dapat menyisihkan sedikit anggarannya untuk memenuhi kekurangan meubeler berupa meja dan kursi serta rehab gedung salah satu sekolah yang difavoritkan di daerah ini.
”Ratusan siswa yang belajar secara lesehan itu untuk kelas VII. Kondisi itu sudah berjalan semenjak mereka masuk ke sekolah ini,” kata Kepala Kemenag Kepahiang, Paimat didampingi Kasi Pinmad Zulfakar Alamsyah dan Kepala MTsN 02 Kepahiang, Bahrun Nasir Kamis (28/9/2014).
Dilihat dari kondisi gedungnya yang bertingkat, maka kerusakan dibeberapa bagian tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi guru maupun siswa. Terutama sekali yang dikhawatirkan itu, adalah sejumlah ruang yang terdapat dibagian lantai dua.
”Dari itulah kita harapkan, usulan rahablitasi bangunan yang telah diajukan melalui Kemenag Kepahiang ke pusat dapat segera diakomodirikan, menyangkut tidak adanya jaminan keselamatan bagi siswa,” pungkas Basrun.(cr11)