kupasbengkulu.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Bengkulu, Kolendri, dalam acara “Lokakarya Pengenalan dan Perencanaan Pengembangan Kelurahan Tangguh Bencana di Bengkulu”, menyebutkan saat ini pembangunan shelter di Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu sudah mencapai 50 persen.
Shelter dengan anggaran Rp 8 miliar ini berkapasitas kurang lebih 1.500 orang, yang akan dibuat dengan tinggi empat lantai, yang mana berfungsi sebagai tempat penampungan (evakuasi) apabila terjadi bencana alam, khususnya Tsunami.
“Shelter Tsunami ini akan dibangun di setiap kabupaten, kebetulan tahun ini di Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma. Namun karena kebijakan pemerintah ada pengurangan anggaran sehingga yang di Seluma kita tunda dulu dan difokuskan di kota. Saat ini pembangunannya sudah 50 persen,” jelas Kolendri, Selasa (30/09/2014).
Disebutkan Kolendri, pembangunan shelter Tsunami akan dilakukan bertahap. Tahun 2015 nanti juga akan dibangun shelter di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara.
“Dimungkinkan di satu kabupaten/ kota tersebut akan dibuat lebih dari satu shelter. Di mana terdapat daerah-daerah yang jauh dari tempat tinggi akan diusulkan untuk dibuatkan shelter,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Bengkulu adalah daerah pesisir yang rawan gempa dan berpotensi Tsunami, sehingga keberadaan shelter sangat dibutuhkan. Nantinya juga akan diletakkan banyak sirine yang diletakkan di titik-titik tertentu untuk pemberitahuan bahaya kepada masyarakat.
“Untuk Kota Bengkulu sendiri saat ini baru dibangun satu shelter. Nantinya akan dilengkapi dengan sirine bahaya. Saat ini sirine sudah diletakkan di dua titik, yakni di Kantor Gubernur dan Sport Centre, yang mana setiap tanggal 26 pada pukul 22.00 WIB kita uji coba. Selanjutnya sirine akan ditambah di banyak tempat,” demikian Kolendri. (val)