
Kepahiang, kupasbengkulu.com – Kehamilan sapi, menjadi salah satu kendala bagi sapi dalam memproduksikan susu. Ini dibuktikan dengan sapi perah milik sekelompok warga di Desa Suka Sari, Kecamatan Kabawetan yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Sumber Mulya, dimana 24 ternak sapi yang dimiliki hanya mampu menghasilkan 24 liter susu per hari.
Kendala produksi susu pada kondisi sapi yang saat ini tengah banyak hamil dan belum memasuki usia produktif, sementara ini tidak bisa diatasi oleh anggota kelompok. Dari 24 ekor sapi perah tersebut, hanya ada 8 ekor yang dapat memproduksikan susu.
”Untuk hasil produksi itu, tentunya belum memuaskan kami sebagai peternak. Karena rata-rata susu yang bisa diproduksikan setiap ekor sapinya hanya 3 liter perhari. Kendalanya selain dari banyak yang tengah hamil, juga dikarenakan oleh usia sapi yang belum memasuki usia produktif,” sampai Ketua Poktan, Tarsan.
Selain dengan persoalan hamil dan belum memasuki usia produktif untuk menghasilkan susu, kendala lain yang dihadapi oleh kelompok peternak adalah persoalan pakan. Dalam hal ini, peternak, menurut Tarsan, harus bekerja ekstra keras dan dituntut kesabaran mengingat pakan ternak sapi perah saat ini sudah cukup sulit untuk diperoleh.
”Kalau soal hamil dan belum memasuki usia produktif itu persoalan waktu saja. Tapi untuk soal pakan harus dipenuhi disetiap harinya. Jadi dalam hal memenuhi pakan sapi ini, kita harus kerja keras dan cerdas, seperti halnya dengan memanfaatkan pakan unggulan dari dinas terkait,” ujar Tarsan.
Atas keluhan kelompok peternak sapi perah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Kepahiang, Ramlan A Gani melalui Kabid Kesehatan Hewan, Hernawan mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi keluhan ternak sapi perah. Seperti yang disampaikan oleh ketua poktan sumber mulaya berupa membuat pakan unggulan.
”Soal pakan ini menjadi prioritas kita. Bahkan dari sebelumnya,” demikian Hernawan.(slo)