Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Berbagai pro kontra muncul di kalangan masyarakat terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang disusul aksi unjuk rasa oleh berbagai organisasi kepemudaan di Provinsi Bengkulu.
Diungkapkan Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu Suharto, dewan memberi keputusan bahwasannya apa yang menjadi keinginan para demonstran secara keabsahannya tentu belum bisa dipertanggungjawabkan. Tidak hanya itu, para demonstran juga sempat menyebut-nyebut Partai PDIP yang menjadi penyebab kenaikan harga BBM.
(Baca juga : Mahasiswa Bengkulu Tolak Kenaikan BBM, Keranda Jokowi Dibakar)
“Apa yang menjadi hasil rapat di dalam ruangan Rafflesia DPRD Provinsi Bengkulu tentu kalau atas nama pribadi dan Fraksi Gerindra, kami siap mengikuti apa yang menjadi keinginan adik-adik semuanya. Jadi, semuanya jangan patah semangat, perjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat banyak,” ungkap Suharto, Rabu (19/11/2014).
Sementara anggota DPRD Provinsi Bengkulu lainnya, Jonaidi mengungkapkan, apabila para demonstran menghendaki tuntutan kepada satu partai politik, mungkin tempatnya bukan di gedung DPRD Provinsi Bengkulu, melainkan lebih tepatnya ke kantor partai yang bersangkutan. Oleh karena itu keputusan ini tidak bisa diambil dalam waktu singkat.
“Saya sampaikan seperti hasil pertemuan tadi, akan membawahi opsi yang tadi adik-adik beri dalam forum rapat di DPRD, karena kalau tidak dirapatkan maka tidak bisa mengambil keputusan. Oleh karena itu DPRD perlu memparipurnakan sikap,” katanya.
“Kita tidak bisa mengintervensi kelompok atau lembaga pengusung. Saya paham dengan keinginan adik-adik sekalian, perjuangan ini tidak akan selesai dengan hanya ngotot-ngotot di sini. Untuk demonstrasi hari ini, walau pun ada pro kontra tetapi DPRD harus melakukan pembahasan, harus dijadwalkan terlebih dahulu tidak bisa langsung hari ini,” tutup Jonaidi. (val)