kupasbengkulu.com – Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Yuwono menyebutkan terdapat lima hambatan besar serta mendasar dalam proses perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Bengkulu, kelima hal tersebut yakni infrastruktur, kelistrikan, perizinan, kepastian hukum dan sengketa tapal batas.
“Secara umum dibeberapa pertemuan selalu kami sampaikan ada beberapa hal penghambat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu, yakni infrastruktur, kelistrikan, perizinan, kepastian hukum dan sengketa tapal batas antar kabupaten,” kata Yuwono, Rabu (26/3/2014).
Pertama, Infrastruktur meliputi akses jalan utama yang tak memadaiini dapat dilihat dari jalan mulai dari jalan kabupaten/kota hingga provinsi termasuk negara tak memadai, menyusul kedua yakni perizinan.
Sementarea ketiga ialah kepastian hukum, keempat tapal batas. Menurutnya persoalan tapal batas antar kabupaten menyebabkan pelaku usaha atau investor ragu untuk berinvestasi karena hal ini juga berkaitan dengan kepastianhukum.
“Masa antar kabupaten dimana bupati dan gubernurnya sering ketemu tapi penyelesaian tapal batas lamban, ini sangat mempengaruhi iklim investasi,” tegasnya.
Begitu pula dengan persoalan listrik, Bengkulu kata dia merupakan penyuplai listrik tetapi kebutuhan listrik di Bengkulu sendiri tidak terpenuhi hanya karena persoalan jaringan di beberapa tempat yang belum dapat dijangkau.
“Pemerintah daerah katakan listrik kita cukup namun faktanya tetap saja listrik menjadi keluhan pelaku usaha, ini pekerjaan rumah bagi kepala daerah untuk segera mencari solusi,” demikian Yuwono menjelaskan.
Masukan ini menurutnya sangat sering ia sampaikan di hadapan para kepala daerah agar segera mendapatkan jalan keluar dalam upaya perbaikan perekonomian Bengkulu, perbaikan ekonomi tentu berpengaruh pada kemakmuran juga. (kps)