kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengimbau, kepada petani di persawahan penangkaran benih padi Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu, untuk tidak menanam sawit di area persawahan. Hal ini menurutnya, dapat mengurangi kualitas padi, sehingga sebaiknya sawit tersebut segera ditebang.
“Sawit memang menjanjikan, tapi saya rasa tidak ada yang merebus sawit pagi-pagi untuk dimakan. Biarlah yang lain saja yang menanam sawit, kita di sini tanam padi,” canda Junaidi di hadapan puluhan petani, Senin (22/9/2014).
Menjawab guyonan gubernur, Ketua Kelompok Tani Kesetiakawanan Sosial Hairu mengungkapkan, sesungguhnya tidak ada petani setempat yang ingin mengalih fungsikan lahan persawahan padi mereka untuk ditanami sawit. Namun, secara umum sawah di Kelurahan Kandang Limun memang sulit ditanami padi. Hal ini karena kondisi tanah yang kering, dan kedalaman air juga tidak memungkinkan.
“Bisa dibilang lahan kita ini masih sulit air, sehingga satu-satunya cara untuk memanfaatkan ‘lahan tidur’ ini adalah dengan menanam sawit. Namun apabila irigasi sawah nantinya sudah lancar, maka lahan tersebut akan kembali ditanami padi,” kata Hairu.
Disebutkan Hairu, kurang lebih ada 68 hektare lahan yang ditanami sawit, dan sekitar 4-5 hektare-nya sudah mulai ditebang.
“Selama ini kan kita olah terus dengan pupuk berimbang, sehingga lahan sawit sudah bisa dipakai untuk sawah. Mudah-mudahan nanti kalau irigasi sudah bagus, semua lahan sawit ini akan ditebang,” pungkas Hairu. (val)
