kupasbengkulu.com – Jelang pembangunan jalan 2 jalur di RE. Martadinata dari Simpang Bumi Ayu –Simpang 4 Pagar Dewa, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota melarang kendaraan yang bertonase lebih dari 5 ton melintasi jembatan bailey, yang merupakan jembatan darurat di Kelurahan Bumi Ayu.
Dikatakan Kepala Dishubkominfo Kota, Selupati, SH, selama penutupan jalur bagi angkutan dengan tonase lebih dari 5 ton tersebut, angkutan barang dan batubara dari arah Utara Bengkulu dialihkan melintas jalur alternatif. Jalur alternatif tersebut melewati arah Air Sebakul – Simpang Betungan – Simpang Kandis dan masuk ke Pelabuhan Pulau Baai, begitu pun sebaliknya.
Untuk penggunaan jalur alternatif menurut Selupati memang sudah dipersiapkan. Terlebih di titik yang dianggap perlu perbaikan, sehingga mampu menopang bobot kendaraan berat dengan intensitas tinggi.
“Bagi angkutan batubara, CPU (Crude Palm Oil), barang ekspedisi dan sejenisnya yang tonasenya lebih dari 5 ton harus melewati jalur alternatif itu. Namun saat angkutan itu tanpa muatan masih diperbolehkan melintasi jembatan bailey,” kata Selupati, Senin (31/3/2014).
Menyikapi aturan tersebut, pihaknya pun telah melakukan sosialisasi pada para sopir angkutan dan pengusaha angkutan batubara atau CPO melalui spanduk dan selebaran. Mereka juga menempatkan petugas dilokasi itu dengan melibatkan pihak kepolisian.
Sementara, menurut Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Bengkulu, Ir.Yalinus, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Balai Bina Marga Bengkulu, masa pekerjaan pelebaran jalan diperkirakan memakan waktu hingga akhir tahun ini. (beb)