kupasbengkulu.com – Puluhan massa dari Gerakan Masyarakat Cinta Bengkulu (GMCB) Provinsi Bengkulu pada Selasa (30/9/2014) sekitar pukul 13.00 WIB mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi terkait penyelesaian kasus penyelewengan dana Bansos akhir tahun 2014.
Koordinator Lapangan, Agus Kisut menjelaskan bahwa mereka mendatangi Kejari Bengkulu menuntut lembaga itu menetapkan tersangka dan melakukan penahanan agar tidak menghilangkan barang bukti kasus dana Bansos Pemerintahan Kota Bengkulu tahun 2012 hingga 2014 dalam kurun waktu 15 hari kedepan terhitung sejak Selasa (30/9/2014).
Lalu Mengusut tuntas kasus Bansos tanpa pandang bulu minimal hingga akhir tahun 2014 sudah masuk ke Pengadilan. Kemudian melakukan audit penerima Bansos dan mempublikasinya dalam kurun waktu 30 hari kedepan terhitung mulau Selasa (30/9/2014). Serta melakukan audit kerugian keuangan daerah akibat penyelwengan dana Bansos minimal 60 hari kedepan terhitung sejak Selasa (30/9/2014).
“Seperti sebelumnya, kami menyampaikan untuk secepatnya menyelesaikan kasus penyelewengan dana Bansos dan saya harap Kejari bisa menyelesaikan tanpa ada andang bulu,” kata Koordinator Lapangan (GMCB) Provinsi Bengkulu Agus Kisut.
Massa yang disambut langsung oleh Kajari Bengkulu, Wito langsung menyambut mereka untuk hearing di aula Kejari untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Menurut Wito kasus dugaan penyelewengan dana Bansos saat ini Kejari sudah berkoordinasi dengan. Kejaksaan Agung. Namun, Kejari meminta waktu untuk secepatnya menyelesaikan kasus dugaan peneyelwengan dana Bansos 2012 dan 2013.
“Saya minta waktu, secepatnya akan saya buat terang benerang kasus bansos semuanya akan saya umumkan tentunya ada rambu-rambu tertentu,” kata Wito.
Namun, Kejari belum bisa menjabarkan hasil koordinasi kepada pihak Kejagung. Karena hal ini tekhnis dari Kejari Bengkulu.
“Sabar dulu ya, Semuanya akan saya jelaskan. Akan kita jelaskan pada saatnya. Karena tidak ada dusta diantara kita,” ungkap Wito.(dex)