Kupasbengkulu.com, Kepahiang – Panitia pembangunan Mesjid Agung Kepahiang saat ini diminta untuk menelusuri sumbangan penginfak dari panitia sebelumnya. Dana sumbangan yang disebut sekitar Rp 200 juta dalam pembahasan pembangunan Mesjid Agung yang digelar pada Selasa (02/05/2017) lalu, diragukan.
“Telusuri dulu sumbangan dari penginfak, tidak mungkin hanya sekitar Rp 200 Juta saja. Harus jelas, bila perlu dilakukan audit,” tegas anggota DPRD Kepahiang, Edwar Samsi, Rabu (03/05/2017).
Baca :Â Soal Desain Mesjid Agung, Bando Sarankan Ini
Donasi atau sumbangan dari penginfak yang dimaksud, termasuk dengan lelang infak setiap shalat Ied, dari pungutan di sekolah, janji pihak Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) sebesar Rp 5 Miliar, hingga janji mantan Gubernur Bengkulu Rp 1 Miliar.
“Sudah cair atau belum, semua harus jelas. Kalau dari APKASI, ketuanya saat itu yakni Isran Noor pernah menyatakan APKASI mau menyumbang sebesar Rp 5 Miliar. Itu disampaikan pada upacara HUT Kepahiang beberapa tahun lalu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Edwar meminta panitia pembangunan Mesjid Agung Kepahiang saat ini untuk tetap dengan rencananya, baik dalam hal anggaran maupun desain.
“Tak usah rencana bagus – bagus kalau nantinya tidak bisa direalisasikan alias nol besar,” sampai Edwar.(slo)