kupasbengkulu.com – Ratusan Hektare (Ha) areal persawahan yang tersebar di Kabupaten Kaur butuh saluran irigasi. Pasalnya, petani mesti turun tanam tahun ini satu hanya satu kali. Bahkan, menunggu musim hujan tiba.
Salah seorang warga Desa Selasih, Ambri (48) mengatakan, petani sawah khususnya di Kecamatan Kaur Selatan terkendala air, karena areal sawah disana merupakan sawah tadah hujan dan ditanami satu tahun satu kali. Akibatnya, petani menanam padi sering terlambat karena menunggu musim hujan tiba.
“Di daerah kami ini belum ada sawah yang mempunyai saluran irigasi. Padahal, kami sangat membutuhkan saluran tersebut, supaya bisa mengatur perairan sawah guna kebutuhan tanaman,” kata Amri, Rabu (10/9/2014).
Dikatakan Amri, meskipun jumlah sawah di Kabupaten Kaur lumayan luas, namun masyarakat masih saja kekurangan persediaan beras. Terbukti harga beras masih saja tinggi meskipun petani baru saja selesai panen.
”Jika dirincikan lebih dari 200 Ha sawah yang ada di Kecamatan Kaur Selatan membutuhkan saluran irigasi. Seperti, di wilayah Atar Lebar, Asam Kumbah, Imbe Dama, dan masih banyak lainnya,” demikian Amri.(mty)