Terungkapnya aksi pelaku, pada saat ibu Melati berencana membawanya, namun sang nenek (ibu pelaku) melarang. Bahkan sempat cekcok karena tidak bisa membawa anaknya. Hanya saja, ibu Melati yang mulai curiga di tubuh korban banyak memar, lalu mengambil siasat menemui korban di sekolah.
“Dari sanalah sang Ibu membawa Melati ke Polsek Lebong Utara, untuk melaporkan kekerasan yang dialami oleh anaknya. Setelah itu, dengan didampingi anggota Polsek Lebong Utara, korban di bawa ke puskesmas Muara Aman untuk di visum dalam kasus dugaan penganiayaan,” sambung Kanit.
Andi yang saat itu menemani korban curiga dengan ditemukannya luka lebam dan memar di sekujur tubuh korban. Sehingga dilakukan visum seluruh tubuh, termasuk pada bagian vital milik korban. Dan ternyata, kemaluan korban mengalami lebam dan selaput darah sudah robek.
“Korban awalnya tak menjawab mengapa sering dipukuli pelaku, tapi pada akhirnya ia mengungkapkan segala yang sudah dialaminya. Termasuk apa yang sudah dilakukan kedua orang bocah ingusan yang terbilang masih pamannya tersebut. Setelah mendapatkan keterangan tersebut dari korban, baru kita melakukan pengamanan terhadap kedua bocah tersebut,” terang Andi
Kedua pelaku berhasil diamankan, setelah itu bocah mengakui perbuatan mereka. Bahkan diduga perbuatan tersebut dilakukan sudah lebih 6 bulan belakangan ini.
“Keterangan pelaku aksi itu sudah berlangsung setahun belakangan, tidak hanya menganiaya korban, namun pelaku juga mengaku nekat menggauli korban dengan kekerasan dan ancaman secara berulang kali, diduga pula ada korban lain yang seumur dengan korban dan teman sepermainan korban menjadi korban yang sama, lantaran ketagihan akibat sering nonton Video Porno yang ada di handphone bapaknya sendiri, namun semua keterangan pelaku ini masih kita dalami untuk penyelidikan lebih lanjut,” demikian Andi.(spi)