Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Puluhan pedagang pakaian bekas atau populer dinamakan “Batam” di Pasar Panorama Kota Bengkulu mengancam akan menggelar unjukrasa bila mereka dilarang berjualan. Seperti yang disampaikan oleh Kementerian Perindustrian dan perdagangan.
“Kalau pemerintah tetap memaksa menghentikan mereka berjualan mereka akan turun demo,” kata salah seorang pedagang, Mak Yet, Senin (9/2/2015).
Mereka mengatakan, sudah lebih dari 20 tahun mereka menggantungkan hidupnya pada bisnis tersebut. Tak sedikit dana yang telah mereka keluarkan bahkan nekat berhutang di perbankan.
“Saya sudah 20 tahun berjualan baju batam ini,dan kami pedagang baju batam yakin kami tidak pernah sakit dikarenakan baju batam ini.kalau penjualan baju batam ini dilarang maka kami akan kehilangan mata pencaharian. Modal berjualan baju batam ini tidaklah sedikit. Bahkan harus gadaikan rumah ke bank sebagai modal,” tambah Mak Yet.
Seorang pedagang lain, Sugi mengatakan selagi masyarakat masih berminat dan membutuhkan baju batam dirinya akan tetap menjalankan bisnis ini. menurut dia lebih menguntungkan berjualan baju batam, dia tidak perlu promosi, kios batamnya dikenal oleh orang dari mulut kemulut.
Seorang pembeli, Novi mengatakan dirinya dan keluarga selalu memakai baju batam dan ia tidak pernah kena penyakit.
“saya rutin mengunjungi kios batam untuk mencari baju anaknya dan suami saya. saya memilih membeli baju batam karena tidak mampu membeli baju baru karena suami saya hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Baju batam ini murah tapi berkualitas, sedangkan baju baru mahal tapi mudah rusak, cukup dengan merendam baju batam dengan air panas kemudian dicuci lagi dengan deterjen hingga bersih. kemudian disetrika. bakteri mana yang tidak mati”. demikian Novi.(cr13)