kupasbengkulu.com – Walikota Helmi Hasan akhirnya membatalkan rencana pemberian reward senilai Rp 100 juta bagi TPS dengan persentase terbanyak menggunakan hak suara, dan reward Rp 8 juta bagi yang berhasil menemukan pelaku money politic pada Pemilu 2014. Pembatalan ini dilakukan setelah menerima surat dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang mengisyaratkan agar hal tersebut tidak perlu dilakukan.

“Pemerintah berusaha berlaku bijak dengan membatalkan reward ini. Karena niat pemerintah bukanlah membuat suasana menjadi tidak kondusif. Niat awal kita hanya mendukung penyelenggara pemilu agar angka golput semakin berkurang,” jelas Helmi, Rabu (26/03/2014).

Menurutnya, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan banyak hal. Kendati demikian, Helmi menyebutkan hal ini menunjukkan pemerintah sangat akomodatif dalam mengambil sikap. Di samping itu menghindarkan dari pandangan negatif terkait dirinya yang juga merupakan pimpinan salah satu partai.

“Ketika penyelenggara Pemilu menganggap ini tidak baik, maka kita urungkan. Karena ada pandangan juga, saya kebetulan ketua partai. Apabila nanti ada yang tertangkap, disangkanya kami menjebak. Jangan sampai niat baik dianggap tidak baik,” lanjut Helmi.

“Silahkan Panwaslu dengan caranya sendiri meningkatkan motivasi masyarakat dalam Pemilu. Pemkot sudah mau membantu, namun ternyata dikirimkan surat penolakan. Kalau dipaksakan takutnya malah jadi ‘kambing hitam’ atau malah dituduh yang tidak-tidak,” pungkasnya. (val)