kupasbengkulu.com – Selain mempertanyakan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu yang tanpa pasien, Dewan Kota juga mengkritik visi rumah sakit yang dirasa tidak jelas.
Dikatakan anggota komisi I DPRD Kota Bengkulu, Sujono, visi merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Karenanya, ia mengkritik visi RSUD Kota Bengkulu yang berbunyi “Memberikan Pelayanan” tersebut.
Menurutnya Sujono visi tersebut dirasa tidak pas, sehingga perwujudan rumah sakit menjadi tidak jelas. Ia mengatakan, tidak tepatnya visi yang tersebut tentu merupakan dampak dari perencanaan yang tidak pas. Hal itu sebanding dengan kondisi rumah sakit yang minim pasien.
“Visi itu kan sesuatu yang ingin dicapai, nah jika hal yang ingin dicapai saja tidak jelas, bagaimana mau mewujudkannya? Kalau ‘Memberikan Pelayanan’ itu bukan visi, tapi misi. Coba lihat RS M Yunus, kalau tidak salah visinya ‘Menjadi Rumah Sakit Rujukan’.
Nah RSUD Kota juga harus membuat visi yang menggambarkan tujuan pencapaian,” beber Sujono yang juga merupakan anggota Badan Legislasi itu.
Sementara, berdasarkan pantauan saat di RSUD Kota Bengkulu tidak ada aktivitas pengobatan maupun perawatan. Terkait hal tersebut, direktur Rsud kota dr.Lista Cerlyviera berpendapat minimnya jumlah pasien disebabkan belum adanya MoU antara pihak rumah sakit dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Ia juga beralasan fasilitas rumah sakit juga belum sesuai standar.
Disisi lain sebelum diresmikan beberapa waktu lalu Kepala Dinas Kesehatan Kota, drg.Edriwan Mansyur, MM yakin bahwa rumah sakit tipe C itu akan menjadi rumah sakit rujukan tertinggi di Kota Bengkulu. Dan dalam waktu 2 tahun kedepan statusnya meningkat menjadi tipe B. (beb)