kupasbengkulu.com – Sekretaris Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Bengkulu, Junaidi mengatakan, minat baca masyarakat Kota Bengkulu khususnya saat ini menurun. Hal ini diperkuat dengan daftar kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Pusda), yang hanya dikunjungi 15 pengunjung hingga 30 orang pengunjung. Menurunnya pengunjung tersebut, kata dia, diperkirakan lantaran fasilitas Perpusda yang masih minim.
Saat ini perpusda, lanjut Junaidi, memiliki koleksi buku dari berbagai pengarang mencapai 15 ribu lebih. Selain itu, tambah dia, setiap tahun koleksi buku terus bertambah berdasarkan anggaran dana yang ada.
”Perpustakaan kita sekarang masih kurang nyaman, sebab fasilitas masih minim tanpa di lengkapi AC. Tapi, kita sudah usulkan penambahan sarana, seperti AC, kursi sampai kepada rencana penambahan fasilitas internet, supaya minat baca kembali meningkat,” kata Junaidi, saat ditemui, Rabu (16/7/2014).
Disisi lain, rendahnya minat baca juga ditandai dengan sepinya pengunjung bazar buku murah di lingkungan Perpusda. Seperti, disampaikan salah seorang Penjaga Bazar Buku, Sigit, dari 9 ton buku yang dibawa baru 500 kg yang terjual terhitung sejak se bulan bazar buku di buka.
”Disini minat bacanya kurang ya?, Biasanya kalau minat baca masyarakat itu tinggi pasti mereka tidak hanya membeli buku untuk kepentingan belajar atau novel, mereka pasti tertarik untuk membeli buku motivasi,” jelas Sigit.
Sigit mengaku, profesi yang dijalaninya itu sudah berlangsung sejak tahun 1987. Bahkan, dirinya telah beberapa kali mengikuti bazar buku di seluruh provinsi di Indonesia.
”Saya mencoba peruntungan di Bengkulu. Tapi, saya agak kecewa karena jika dibandingkan dengan Linggau, sebab penjualan buku disana sampai 4 ton,” demikian Sigit dengan nada kecewa.(cr10)