kupasbengkulu.com, Rejang Lebong – Malang nasib Rusdiana (37) warga Kelurahan Tunas Harapan, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong. Hari Rabu (6/1/2016) salon yang juga toko butik miliknya di kawasan Pasar Atas, kabupaten setempat kedatangan tamu tidak diundang.
Sebuah pintu lipat yang terbuat dari kayu di salon tersebut rusak, diduga modus operandi pelaku. Pelaku membawa kabur lebih dari 50 tas wanita berbagai merek, seperti Hermes, Chanel, Louis Hilton hingga tas buatan China dengan harga rata-rata diatas Rp 300 ribu perunit.
Tidak hanya tas, pelaku juga membawa kabur beberapa buah bedak dan baju yang terdapat didalam salon tersebut. Akibatnya, korban menderita kerugian tidak kurang dari Rp 20 juta. Korban baru mengetahui kejadian tersebut pada hari Kamis (7/1/2016) pagi, ketika hendak membuka salon miliknya.
Awalnya, korban curiga karena melihat pintu depan sudah dirusak dan tidak terkunci. Kemudian, setelah melihat kedalam toko, korban tambah terperanjat dengan keadaan tokonya yang berantakan. Ditelusuri lebih lanjut, barang-barang miliknya banyak hilang dan juga pintu belakang juga rusak.
“Toko saya itu, Salon Keylen, selain salon juga menjual tas dan pakaian untuk perempuan,” terang korban.
Korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Rejang Lebong hari itu. Sementara itu, korban juga menyatakan selama enam bulan terakhir, kegiatan jaga malam di sekitaran tokonya sudah tidak diadakan lagi.
Oleh sebab itu, pelaku diduga bisa masuk dengan percaya diri. Sebelumnya, ia membayar iuran jaga malam, sehingga tokonya selalu aman. Disamping itu, korban juga meyakini bahwa pencuri adalah berasal dari kaum perempuan atau wanita pria (Waria), hal itu terlihat dari barang-barang yang dicuri, semuanya adalah kebutuhan wanita.
“Saya juga aneh, padahal malam kejadian, hari hujan deras sampai pagi,” tambahnya.
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyatakan petugas sudah mendalami laporan tersebut dan akan segera menyelidikinya. Dirmanto juga berharap, kegiatan jaga malam diaktifkan kembali.
“Kegiatan jaga malam sebaiknya terus diaktifkan, untuk mengurangi dan menekan angka pencurian,” pungkas Dirmanto.(vai)