Bengkulu Utara, kupasbengkulu.com – Siapa yang tidak mengenal sosok Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raden Ajeng Kartini. Ya, wanita kelahiran Kota Jepara, Jawa Tengah, 21 April tahun 1879 ini merupakan tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia.
Sebagai penghargaan atas jasa, Pahlawan Kemerdekaan Nasional ini warga di Desa Karang Pulau Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara, memiliki cara tersendiri. Apa itu? Warga yang mayoritas berprofesi sebagai pekebun karet ini berinisiatif membangun tugu Kartini dipertigaan desa. Tepatnya di jalan Mentawai Desa Karang Pulau.
Tugu itu dibangun, secara permanen dengan tinggi secara keseluruhan sekitar lima meter. Sementara, untuk patung RA Kartini sendiri dibuat dengan tinggi sekitar 1,6 meter. Oleh warga
setempat, replika RA Kartini itu dibuat sedemikian rupa. Sehingga mirip dengan sosok wanita penulis buku ‘Door Duisternis Tot Licht’ yang artinya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’.
Tidak hanya itu, pada replika itu warga juga membuat sosok Kartini tengah mengenakan kebaya, dengan rambut yang tersanggul. Bahkan, pada tugu itu Kartini tengah membawa sebuah buku yang menggambarkan, jika Kartini dulunya menginginkan wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.
Lantas apa, hubungannya dengan warga Desa Karang Pulau? Ya, warga setempat berinisiatif membuat tugu Kartini, lantaran tergugah dengan sosok wanita yang dianggap pahlawan oleh warga Karang Pulau. Siapa dia? Dia adalah anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, Yennita Fitriani.
Lalu? apa saja yang sudah diperbuat wanita yang akrab disapa Bunda itu untuk warga Karang Pulau? Warga menilai jika Yennita merupakan pahlawan yang selama ini telah banyak berbuat, di lingkungan Desa Karang Pulau. Baik itu, dunia pendidikan, agama, sarana dan prasarana serta lainnya.
”Tugu itu kami buat dari inisiatif kami sendiri. Alasan pembuatan tugu Kartini itu, ada sosok wanita yang perjuangannya seperti Kartini dalam memperjuangkan dunia pendidikan, yaitu Bunda Yennita,” kata Kades Karang Pulau, Sumijan, saat ditemui jurnalis kupasbengkulu.com, Kamis (13/11/2014).
Ia menceritakan, pembuatan tugu itu dilakukan warga dengan menggunakan dana swadaya masyarakat setempat, yang mana pembuatan tugu itu dibangun tahun 2013 silam. Selain itu, tambah dia, dengan adanya tugu Kartini tersebut perjuangan Bunda Yennita diharapkan bisa terus berlanjut, untuk masyarakat Karang Pulau.
”yang jelas, tugu itu dibuat supaya perjuangan sosok Bunda Yennita tidak pernah lelah di Bengkulu, khusus untuk warga Karang Pulau,” demikian Sumijan.(**)
Penulis : Demon Fajrie, Kabupaten Bengkulu Utara.