kupasbengkulu.com – Prakirawan Stasiun Meteorologi Klas III Fatmawati Soekarno Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Haris Sahid Hakim, S.Si mengatakan, gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang melanda Kepulauan Solomon Papua Nugini dan Vanuatu, Minggu pagi (13/4), tidak begitu berpengaruh dengan perairan laut Bengkulu. Pasalnya, lokasi pusat gempa tergolong jauh.
”Berdasarkan prediksi BMKG, sejauh ini pengaruh dari gempa di Solomon untuk perairan Bengkulu belum ada. Kalau pun ada tentunya kita akan memberikan peringatan dini atas dampak dari kejadian gempa itu,” kata Haris, Minggu (13/4/2014).
Haris mengatakan, ketinggi gelombang di perairan Bengkulu masih normal, dengan maksimum ketinggian mencapai 2 meter dan rata-rata 1 meter. Selain itu, tambah dia, untuk kecepatan angin di Kota Bengkulu dan sekitarnya kondisi standar dengan kecepatan maksimum 20 knot per km per jam yang bertiup dari Barat ke Barat Laut.
”Tinggi gelombang dan kecepatan angin masih normal. Kecepatan angin maksimum 20 knot itu diperkirakan dari siang hingga sore hari,” jelas Haris.
Ia mengakui, puncak angin kencang di Kota Bengkulu terjadi Sabtu (12/4/2014) malam, dengan kecepatan 25 knot per km per jam. Hal tersebut disebabkan adanya gangguan cuaca di Perairan Lampung Barat yang dipengaruhi penumpukan angin.
”Angin kencang yang melanda Bengkulu diperkirakan tidak ada lagi, sebab penumpukan angin di perairan Lampung Barat sudah mulai menjauh,” demikian Hari.(gie)