kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, Sabtu (15/02/2014), menegaskan Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengupayakan penanganan secepatnya persoalan kabut asap kiriman dari Provinsi Riau. Kondisinya saat ini, siang hari kabut asap mulai berkurang karena pengaruh angin yang ditandai dengan jarak pandang mulai menjauh 4-5 kilometer.

Dikatakan Gubernur, untuk penanganannya berkoordinasi pada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Apakah kondisi asap di Bengkulu ini berpotensi menyebabkan Infeksi Saluran Pernafasan (Ispa) atau tidak. Dengan tetap memperhatikan situasi, jika keadaan memburuk pemerintah akan membagikan masker dan upaya penanganan lainnya, seperti hujan buatan. Koordinasi juga dilakukan pada Dinas Kehutanan Provinsi, BMKG, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu hingga pihak Bandara Fatmawati Soekarno.

“Saya sudah dapat SMS dari Kadis Kehutanan yang menginformasikan bahwa dari pantauan mereka melalui Satelit NOAA 18, sejak tanggal 1-13 Maret 2014 hotspot di Provinsi Bengkulu tidak ada (zero). Namun demikian, apabila dalam perkembangannya ada titik api di kawasan hutan/lahan agar segera dilakukan tindakan pengendalian/pemadaman,” jelas Gubernur, Sabtu (15/3/2014).

“Mereka menyatakan siap mengerahkan tenaga polisi kehutanan atau regu pemadam untuk melakukan pemadaman. Asap di Bengkulu ini diduga merupakan asap kiriman dari Riau maupun Jambi,” tambah Gubernur.

Sementara dari pihak Bandara Fatmawati Soekarno melaporkan penerbangan sudah berjalan normal. Diharapkan kondisi angin mendukung proses penghilangan asap, sehingga tidak mengganggu kesehatan maupun aktivitas warga. (beb)