Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Manajer Unit Asisten Keuangan, Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Doni, menjelaskan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan IV 2014 tercatat sebesar 5,66 persen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,57 persen. Dengan pertumbuhan ini, pertumbuhan ekonomi regional pada 2014 tercatat 5,49 persen, tumbuh di atas perekonomian nasional sebesar 5,02 persen.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tren inflasi juga menunjukkan kenaikan. Inflasi triwulan IV 2014 tercatat sebesar 10,85 persen lebih tinggi dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya 6,05 persen. Angka ini di atas inflasi nasional yang berada di angka 8,36 persen.
“Harga BBM yang terus berubah merupakan salah satu pemicu inflasi di triwulan IV 2014. Ini berimbas pada harga bahan pokok, yang sebagian besar kita dapatkan dari luar daerah. Akhirnya untuk mengcover beban tersebut, dilimpahkan biaya mahal kepada pembeli,” terang Doni, Rabu (04/03/2015).
Disebutkannya, masih kuatnya daya beli konsumen mengikuti pola kecenderungan peningkatan ekspektasi konsumsi di akhir tahun serta dampak kenaikan harga-harga administered price oleh pemerintah, yang akhirnya mendorong inflasi Desember 2014 meningkat.
Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Keuangan BI Bengkulu, Christin Sidabutar, mengatakan 70 persen inflasi nasional disumbang dari daerah. Permasalahan ini terkait buruknya infrastruktur, masalah distribusi, gagal panen, dan lain sebagainya yang akhirnya menjadi pemicu inflasi.
“Oleh karena itu kita merekomendasikan kepada pemerintah di daerah untuk memaksimalkan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), karena inflasi yang terjadi berasal dari sisi suplay. Kalau infrastruktur baik, distribusi tidak terganggu, maka akan menekan laju inflasi,” tandasnya. (val)