kupasbengkulu.com – KPU Provinsi Bengkulu berbagi tips untuk mengetahui apakah ada kecurangan yang dilakukan caleg dan tim pemenangannya atau tidak.

Menurut Anggota KPU Provinsi Bengkulu, Divisi Hukum dan Pengawasan, Zainan Sagiman, SH, masyarakat umum harus memahami rumus agar tahu apakah ada kecurangan atau tidak.

Ia menjelaskan rumus dasar tersebut berdasarkan jumlah surat suara yang digunakan haruslah sama dengan jumlah mata pemilih di TPS. Apabila jumlah surat suara lebih banyak, maka dipastikan ada penggelembungan suara, seperti kasus yang dialami salah satu mantan anggota dewan Kota Bengkulu, pada pileg 2009 lalu.

“Rumus hitungannya sangat mudah. Sesaat setelah penghitungan surat suara langsung dapat diketahui, karena acuannya pada jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya dan jumlah surat suara yang terpakai di TPS tersebut,” kata Zainan.

Zainan menjelaskan, surat suara terpakai adalah surat suara yang dimasukkan ke kotak suara. Terdiri dari surat suara sah dan tidak sah, sementara surat suara yang keliru dicoblos sehingga tidak masuk kotak suara tidak dihitung.

“Saya tidak mengatakan banyak kecurangan saat pemilu, namun berdasarkan kejadian di tahun-tahun sebelumnya praktik kecurangan itu memang ada. Modusnya, oknum petugas yang bekerjasama dengan partai tertentu menggunakan surat suara tidak terpakai untuk dicoblos. Atau menghitung surat suara yang batal menjadi surat suara sah,” paparnya
.
Kecurangan dengan modus itu menurut Zainan cendurung luput dari perhatian, sebab biasanya petugas TPS tidak sembuat membuat penghitungan statistik. Karena lebih fokus pada hasil penghitungan suara masing-masing partai dan caleg. Sehingga praktik kecurangan seakan tersamarkan, meski telah ditempatkan saksi untuk masing-masing partai. (beb)