Bengkulu Utara, kupasbengkulu.com – Jalan Lintas Barat (Jalinbar) di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, yang terkena abrasi kian hari kian memprihatinkan. Sebab, jalinbar
tersebut, sedikit demi sedikit terus diterjang gelombang air laut. Bahkan, jalinbar yang merupakan penghubung Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko ini setiap waktu ‘mengintai’ korban.
Untuk menghindari kemungkinan terburuk para pengguna jalan, dinas terkait telah meletakkan batu gunung di tepian jalinbar serta memasang rambu-rambu pembatas. Hanya saja, upaya
perbaikan jalinbar yang sudah terkena abrasi dengan panjang sekitar 50 meter itu belum ada sama sekali. Kondisi ini terlihat tidak adanya, alat berat yang ditempatkan di lokasi jalinbar yang terkena abrasi.
”Kalau didiamkan, jalan negara ini bisa habis diterjang air laut. Semestinya, upaya perbaikan dapat dilakukan sesegera mungkin, agar jalinbar ini tidak putus,” kata salah seorang pengguna jalan, Rizal, kepada jurnalis kupasbengkulu.com, Kamis (13/11/2013).
Ia menambahkan, jika jalan negara ini putus tentunya para pengguna jalan mesti melewati batik Nau yang selisih jalannya mencapai 15 kilo meter.
”Kalau putus tentu seluruh mobil dari Kota Bengkulu maupun Kabupaten Mukomuko mesti lewat Batik Nau. Tapi, selisih jalannya 15 Km. Mending jika jalan disana bagus. Nah, jalan disana masih tergolong buruk,” pungkas Rizal diamini pengguna jalan lainnya, Ridho.
Pantauan jurnalis kupasbengkulu.com, saat pengendara roda empat melintas di jalinbar tersebut mesti bergantian. Baik dari arah Kota Bengkulu maupun Mukomuko. Sebab, jalinbar tersebut hanya tersisa sekitar empat meter, yang hanya bisa dilintasi satu kendaraan.(gie)