Selasa, Juli 8, 2025
Beranda blog Halaman 2535

Kontrak Habis, Warga Miskin Ditolak Berobat

0
dr. Syaipul Roib
dr. Syaipul Roib

kupasbengkulu.com – Nota kesepakatan antara Pemerintah Daerah (Pemda) baik kabupaten, kota maupun Provinsi Bengkulu dengan PT. Askes telah habis kontrak sejak tanggal 31 Desember 2013 lalu. Membuat pemegang Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang mayoritas dari kalangan warga kurang mampu tidak dapat berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Akibatnya, puluhan ribu warga kurang mampu yang memiliki kartu Jamkesda bakal ditolak berobat di RSUD setempat.

Hal ini diakui, Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dr. Syaipul Roib. Ia mengatakan, Jamkesda merupakan kerjasama Pemda setempat dan PT. Askes. Namun, setelah kontrak habis yang terhitung sejak 31 Desember 2013, maka pelayanan Jamkesda dihentikan untuk sementara.

”Kontrak kerjasama antar Askes dan Pemda sudah terhenti sejak tanggal 31 Desember lalu. Jadi, pelayanan pemegang kartu Jamkesda belum bisa dilayani. Kalau pun mau mesti masuk ke pelayanan umum dalam arti membayar sendiri,” kata Syaipul, Rabu (8/1/2014)

Selain itu, kata dia, dana Jamkesda berasal dari APBD kabupaten, kota dan provinsi. Dengan adanya hal tersebut, PT. Askes yang saat ini sudah dialihan ke BPJS Kesehatan tidak berani melayani pemegang kartu Jamkesda, lantaran jaminan dari Pemda setempat belum ada sama sekali.

”Seharusnya pemerintah daerah memperbaharui kontrak kerjasama tersebut agar peserta Jamkesda dapat dilayani rumah sakit jika hendak berobat,” jelas dia.

Solusinya, lanjut dia, Pemda setempat cukup memberikan jaminan atas pembayaran terhadap pemegang Jamkesda di setiap kabupaten dan kota. Ia menambahkan, di Provinsi Bengkulu terdapat puluhan ribu masyarakat miskin menjadi peserta Jamkesda. Seperti halnya, di Kabupaten Rejang Lebong terdapat sekitar 20 ribu orang, Kabupaten Bengkulu Utara ada 3.888 orang.

”Jika jaminan dari pemda setempat ada maka secara otomatis kontrak akan diperbaharui. Peserta Jamkesda dapat kembali dilayani oleh rumah sakit. Saya kira kalau jumlah pemegang kartu Jamkesda di Provinsi Bengkulu ini mencapai puluhan ribu,” demikian Syaipul.(gie)

Saat HPN, Presiden Lepas Tukik

0
IMG_0703
SIDAK : Gubernur Bengkulu Rabu (8/1) mengecek lokasi yang direncanakan akan dikunjungi Presiden. Tampak, gubernur beserta jajaran tengah berada di sekitar Mess Pemda Bengkulu.

kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd mengatakan, saat helatan Hari Pers Nasional (HPN) Februari mendatang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan melepaskan tukik atau anak penyu secara simbolis di Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu tepatnya di belakang Mess Provinsi Bengkulu.

”Pelepasan anak tukik ini merupakan salah satu kegiatan saat Presiden datang HPN nanti. Makanya, tadi pagi (Rabu,8/1) kita cek lokasi itu,” kata Junaidi, Rabu (8/1/2014).

Selain itu, kata Junaidi, rangkaian kegiatan lainnya dengan menggelar panen sayur-sayuran dan buah-buahan di Balai PKK Provinsi Bengkulu yang saat ini sudah ditanami oleh PKK Provinsi Bengkulu. Tidak hanya itu, jika memungkinkan Presiden juga akan menghadiri penanaman pohon Bakau di Obyek Wisata Pantai Panjang.

”Kalau tidak ada halangan panen sayur-sayuran akan dihadiri oleh Ibu Presiden Ani Yudhoyono. Begitu juga dengan penananam pohon bakau. Tapi, lokasi penanaman itu belum kita pastikan dimana,” jelas Junaidi.

Secara terpisah, Kepala Tata Usaha (KTU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Supartono, M.Hum mengatakan, pelepasan tukik atau anak penyu secara simbolis dibelakang Mess Provinsi Bengkulu Tapak Paderi. Namun, untuk pelepasan secara massal akan dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang Pasir Putih.

Selain itu, kata dia, pelepasan tukik itu sendiri direncanakan sebanyak 300 ekor tukik penyu lekang yang berasal lagi Kelompok Konservasi Penyu Desa Retak Ilir Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko.

”Tukik berasal dari Kelompok Konservasi penyu di Retak Ilir sebanyak 300 tukik yang berusia 1 bulan hingga 1,5 bulan. Pelepasan simbolis di belakang Mess Pemda Bengkulu kalau massalnya di TWA Pantai Panjang,” pungkas Supartono.(gie)

Waspada! Isi Gas Elpigi 12 Kg Oplosan

0
DSC_0563

WASPADA : Warga Provinsi Bengkulu, mesti jeli dalam pembelian gas elpigi ukuran 12 Kg. Tampak, salah satu usaha gas elpigi di Kota Bengkulu.

kupasbengkulu.com – Sejak pemberlakukan penurunan harga gas elpigi ukuran 12 Kg dari Pertamina, dari 3.950 per kg turun menjadi Rp 1.000 per kg. Ikut disikapi Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Drs. Ahmad Nurdin, SH. Ia mengatakan, untuk seluruh konsumen se Provinsi Bengkulu mesti waspada terhadap isi tabung gas ukuran 12 Kg yang diduga dioploskan atau dikurangi oleh oknum tertentu.

Kondisi ini, kata dia, ditandai dengan pembelian pemilik usaha gas elpigi ke Pertamina dalam partai besar. Sehingga saat harga elpigi ukuran 12 kg turun membuat, kalangan agen, pangkalan dan pengecer menjadi rugi besar atas stok pembelian tersebut.

”Konsumen harus jeli dan teliti jika membeli gas elpigi ukuran 12 Kg. Sebab, dari pengusaha gas elpigi tentu ada yang ‘nakal’ dengan mengurangi isi gas atau mengoploskan isi tabung gas. Ini juga mesti mendapatkan pengawasan dari pihak terkait agar dugaan penyimpangan tersebut bisa dihindari,” kata Ahmad Nurdin, Rabu (8/1/2014).

Ia mangatakan, untuk pemilik usaha gas elpigi khususnya ukuran 12 Kg tentunya bisa mengklaim ke PT. Pertamina atas pembelian tabung gas 12 Kg dengan harga tinggi agar bisa dikembalikan dengan harga lama. Sebab, ia menilai, atas kondisi itu banyak pemilik usaha gas elpigi 12 Kg merasa dirugikan atas penurunan harag secara mendadak tersebut.

”Bisa saja pemilik usaha gas elpigi ukuran 12 kg itu mengklaim dan mengembalikan ke Pertamina atas pembelian gas 12 Kg dengan harga tinggi itu. Sebab itu salah satu kerugian konsumen yang harus dipertanggungjawabkan oleh Pertamina,” pungkas Nurdin.(gie)

Buat Kartu BPJS, Ratusan Warga Desak-Desakan

0
IMG00667-20140108-0943
MEMBLUDAK : Ratusan warga dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, Rabu (8/1/2014) berdesak-desakan membuat kartu BPJS Kesehatan di RSUD M Yunus.

kupasbengkulu.com – Ratusan warga dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, Rabu (8/1/2014) sekitar pukul 09.01 WIB memadati Center pembuatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu. Dalam pembuatan kartu BPJS tersebut, ratusan warga terpaksa mengantri, lantaran loket atau center di RSUD M Yunus hanya tersedia 3 loket.

Akibatnya, penumpukan warga menjadi mengular sepanjang 15 meter didepan Center BPJS. Bahkan, saat menganti warga berdesak-desakan dan saling dorong antara kaum pria dan wanita untuk mendapatkan urutan pertama dalam pembuatan kartu tersebut. Penyebab mengularnya antrian itu, juga ditandai dari pihak managemen BPJS RSUD tidak membuat nomor antrian.

”Masa loketnya ada 3 saja. Sementara warga yang ingin membuat kartu BPJS sudah mencapai ratusan. Semestinya, managemen rumah sakit sudah menyediakan loket jauh-jauh hari, agar tidak ada antrian panjang dan desak-desakan begini,” kata salah satu warga Kabupaten Kepahiang yang ikut mengantri, Herman, Rabu (8/1/2014).

Herman menyesalkan, atas pelayanan manageman BPJS RSUD M Yunus yang belum siap untuk melayani pembuatan kartu BPJS Kesehatan. Selain tidak adanya nomor antrian, warga yang berdesak-desakan terpaksa mengantri dengan cara berdiri. Ia juga mengeluhkan, dalam pembuatan kartu BPJS tersebut, untuk satu warga membutuhkan waktu 2 jam.

”Nampaknya, dari managemen BPJS Kesehatan di RSUD belum siap. Masa, warga yang datang disuruh berdiri untuk mengantri tanpa ada disediakan tempat duduk. Kita kasihan kepada kaum ibu-ibu yang mengantri. Sebab, saat mengantri warga saling dorong sampai-sampai berhimpit-himpitan,” protes Herman.

Secara terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD M Yunus Bengkulu, drg. Adifitridin mengakui, jika Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditempatkan di Center BPJS Kesehatan RSUD belum begitu mengerti atas proses pembuatan kartu BPJS Kesehatan untuk warga. Selain itu, kata dia, Center BPJS di RSUD M Yunus saat ini baru ada 3 center. Sementara yang dibutuhkan sebanyak 4 center.

”Kita sangat kualahan dengan membludaknya warga dalam pembuatan kartu BPJS Kesehatan di sini. Kita akui, jika petugas di center belum begitu paham dalam pelayanan pembuatan ini. Makanya, setiap pembuatan kartu BPJS satu warga membutuhka waktu cukup lama,” jelas Adifitridin.

Ia mengimbau, kepada warga yang ingin membuat kartu BPJS Kesehatan di RSUD M Yunus, sebelumnya mesti membawa surat rujukan dari Puskesmas atau RSUD Tipe C sesuai dengan tempat tinggal warga di Provinsi Bengkulu.

”Tanpa adanya surat rujukan dari puskesmas dan RSUD setempat, kita mohon maaf warga tidak akan di layani di Center RSUD M Yunus,” demikian Adifitridin.(gie)

Bawaslu Rekomendasikan 14 Pelanggaran ke KPU

0
Edriansyah Hasan SH
Edriansyah Hasan SH

kupasbengkulu.com- Sebanyak 14 pelanggaran administrasi atau pemasangan alat peraga pemilu legislatif 2014 sudah direkomendasikan Bawaslu Provinsi Bengkulu ke KPU Provinsi Bengkulu untuk ditindaklanjuti.

Dikatakan Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran, Bawaslu Provinsi Bengkulu, Edriansyah Hasan SH, sesuai dengan aturan Bawaslu tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan langsung.

“Dalam pelanggaran alat peraga ini, dari hasil rekomendasi kami, KPU berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menurunkan alat peraga yang melanggar tersebut,” jelasnya, Rabu (08/01/2014).

Dibeberkannya, ada 5 partai yang melanggar PKPU Nomor 15 Tahun 2013, diantaranya PKS di Simpang Skip, kawasan Tanah Patah dan Jalan Depati Payung Negara.

Kemudian Partai Nasdem, di Simpang Padang Harapan, Simpang Rawa Makmur, kawasan Pantai Panjang dan PAN di Simpang Padang Harapan, depan Hotel Bengkulu, Jalan Pangeran Natadirja, dan Jalan Adam Malik.

Lalu pelanggaran lainnya juga dilakukan oleh Partai Golkar, di Km 8, dan Simpang Jenggalu. Terakhir, pelanggaran pemasangan atribut ini juga dilakukan Partai Gerindra yang berlokasi di kawasan Padang Kemiling.(vee)

Pukul Wajah Bayi, Suami Dilapor ke Polisi

kupasbengkulu.com – Hk (31) Warga Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, terpaksa tidur di lantai dingin tahanan Polsek Gading Cempaka setelah dilaporkan isterinya Lm (31) diduga pukul wajah anaknya Au usia sembilan bulan hingga berdarah.

Pemukulan yang dilakukan oleh HK terhadap bayinya itu bermula dari cekcok antara pasangan ini sehingga HK kalap memukul wajah Au hingga berdarah pecah bibir.

“Laporan itu disampaikan istrinya HK memukul wajah bayinya hingga luka dan berdarah, maka dia melaporkan suaminya ke polisi, dan pelaku saat ini telah diamankan untuk dimintai keterangan, ” kata Kanit Reskrim, Polsek Gading Cempaka, Iptu Mulaiwati, Selasa (7/1/2014).

HK saat ditemui di Polsek gading Cempaka berkilah kalau ia tidak memukul bayinya itu.

“Memang saya gila apa? Memukul anak sendiri sampai berdarah, anak saya tersebut berdarah karena jatuh, sedikit pun saya tidak menyakiti dia,” elak Hk.(kps)

Duh, Warga Kota Bengkulu Tak Tahu Logo HPN

0

logo HPN+tag line-revisikupasbengkulu.com – Hajatan Hari Pers Nasional (HPN) Februari mendatang belum sepenuhnya diketahui warga Kota Bengkulu. Kondisi ini terlihat dari masih adanya warga yang belum mengetahui logo HPN maupun perayaan HPN di Kota Bengkulu.

Salah seorang pemilik Kios Cinderamata Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu, Nurbaiti mengaku, merasa kesulitan untuk mendapatkan logo HPN. Padahal logo tersebut akan dipergunakannya untuk membuat berbagai cinderamata.

”Kalau ada yang punya logo HPN 2014, saya minta tolong dikirimkan ke saya. Soalnya HPN kan tinggal sebentar lagi. Sementara saya mau jualan cinderamata HPN ini, saya belum ada persiapan apa-apa,” kata Nurbaiti, Selasa (7/1/2014).

Ditemui di lokasi berbeda, Margaretha Ibu Rumah Tangga (IRT) Kebun Keling mengatakan, tak tahu persis tentang HPN, apalagi logonya. Margaretha menambahkan, sepengetahuannya HPN itu adalah acara para wartawan se – Indonesia.

”HPN kalau tidak salah dilaksanakan di depan rumah saya, di Benteng Marlborough. Tapi saya tidak tahu pasti HPN itu sebenarnya apa. Biasanya kan kalau ada acara-acara besar di Bengkulu kita bisa tahu dari TV, Koran, atau baliho-baliho. Di dekat rumah saya saja tak ada balihonya. Jadi saya kurang paham,”  aku Margaretha dengan nada polos.(val)

Tabrak Motor Lalu Merampok, Marak di Bengkulu

kupasbengkulu.com – Modus rampok dengan cara menabrak calon korban di Bengkulu marak terjadi dalam satu pekan di daerah ini, kasus terakhir terjadi di Jalan Adam Malik Kilo Meter 8 Kota Bengkulu, Senin (6/1/2014).

Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP. Herry Wiyanto, SH menyatakan, dalam satu pekan ini terdapat beberapa kasus perampokan kendaraan motor yang dilakukan pelaku dengan modus menabrakkan motor ke motor calon korban.

“Kita meminta agar masyarakat waspada terhadap kejadian seperti itu, karena kasus seperti ini marak terjadi,” kata Herry.(kps)

Kepala Lapas Malabero Gelar Sertijab

0
pisah sambut
PISAH SAMBUT : Kepala Lapas Malabero Kota Bengkulu, Selasa (7/1) menggelar sertijab dan pisah sambut. Tampak, walikota, wakil walikota, kapolres menyempatkan diri dengan berpoto bersama dengan ka lapas baru dan lama.

kupasbengkulu.com – Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Malabero Kota Bengkulu Abdul Aris, Bc.Ip, S.Sos yang diganti oleh F.A. Widyo Putranto, Bc. Ip, Selasa (7/1/2014) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Bengkulu. Kemudian,  dilanjutkan dengan pisah sambut di Aula Lapas Kelas IIA Kota Bengkulu.

Abdul Aris dipercaya untuk menduduki Kepala Lapas di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Sementara, penggantinya F.A. Widyo Putranto, Bc. Ip sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lapas di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB).

”Harapan saya, Kepala Lapas Karawang yang baru (Aris,red) dapat bertugas dengan baik dan amanah. Untuk Kepala Lapas Malabero yang baru (Widyo,red) semoga nyaman dan senang bertugas di Bengkulu,” kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Drs. Yon Suharyono Bc.Ip, SH, M.Si, Selasa (7/1/2014).

Secara terpisah, Abdul Aris mengatakan, dirinya telah bertugas di Lapas Malabero selama 1 tahun 6 bulan. Ia mengakui, dalam menjalankan tugas tentunya ada suka dan duka. Terlebih lagi, ada kesalahan atau ke khilafan yang pernah dilakukan dirinya.

”Saya berterimakasih dengan pegawai lapas yang selama 1 tahun 6 bulan ini telah membantu saya dalam menjalankan tugas,” ujar Aris.

Sementara itu, Widyo mengharapkan, adanya komunikasi yang baik dan menhapuskan praktek dugaan pungli di dalam lapas. Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan gerbang awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh warga binaan di Lapas.

”Saya berharap kita semua dapat bekerja sama dengan baik. Bukan hanya antar sesama pegawai di lapas begitu dengan dengan instansi pemerintah,” demikian Widyo.

Dalam acara pisah sambut tersebut turut hadir Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, Wakil Walikota Bengkulu, Ir. Patriana Sosialinda, Kapolres Bengkulu, AKBP. Iksyanto Bagus  Pramono, SH, MH serta pejabat lainnya.(val)

Sosialisasi HPN 2014 Belum Sampai ke Kota

0

Logo HPN

kupasbengkulu.com – Kabid Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah (PPKM) Dinas Koperasi Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah Kota Bengkulu, Deddy Susanto, SE mengakui, dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) tidak ada menggelar sosialisasi. Baik itu dalam bentuk imbauan kepada koperasi atau UKM Kota Bengkulu maupun kepada masyarakat Kota Bengkulu.

“Menyambut HPN 2014 kami tidak mempersiapkan apa-apa. Mungkin dinas provinsi yang sudah mempersiapkan,” aku Deddy, Selasa (7/1/2014).

Menurut Deddy, setiap koperasi maupun UKM harus jeli dalam membaca peluang bisnis. Seperti halnya dalam pelaksanaan HPN 2014, nantinya akan sangat banyak berdatangan masyarakat dari luar Kota Bengkulu. Kedatangan para tamu akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Tanpa dikoordinir, seharusnya koperasi maupun UKM yang ada sudah mampu mempersiapkan diri.

“Yang paling penting itu harus kreatif dan tidak melupakan ciri khas Bengkulu. Banyak yang bisa dibuat sebagai cinderamata. Lagi pula di Bengkulu ini banyak pengrajin yang mampu menghasilkan karya dengan baik. Jadi tidak perlu mengambil cinderamata dari luar daerah. Saya yakin para pengrajin, koperasi, maupun UKM sebenarnya sudah mempersiapkan cinderamata HPN 2014. Mungkin belum ditampilkan saja. Kita lihat dalam waktu dekat pasti sudah ada,” tutupnya.(val)