Selasa, Juli 1, 2025
Beranda blog Halaman 2553

Banjir Tutupi Badan Jalan

0
555097_775926675756649_379786623_n
RENDAM : Luapan Air Sungai Bengkulu saat ini sudah memasuki ruas Badan Jalan.

kupasbengkulu.com – Air Sungai Bengkulu yang merendam ratusan rumah di 3 Kelurahan, yakni Tanjung Jaya, Tanjung Agung dan Semarang, hingga saat ini debit air terus meningkat. Kondisi ditandai dengan air yang telah meluber hingga ruas badan di Kelurahan Semarang sepanjang 50 meter.

Selain itu, luapan Sungai yang merendam badan jalan dengan ketinggian sekitar 30 Cm. Meskipun demikian, sejumlah pengendara nekat untuk melintas genangan air. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat sekalipun.

”Air mulai naik ke badan jalan sekitar pukul 14.01 WIB tadi. Tapi, Jalan itu masih bisa dilintasi kendaraan. Sebab air banjir baru 30 cm,” kata wiwin Suryani warga Kelurahan Semarang, Kamis (13/12/2013).

Ia menambahkan, bukan hanya badan jalan yang digenangi. Pemukiman warga 3 kelurahan saat ini mayoritas air sudah masuk ke dalam rumah.

”Tadinya, air masih sampai teras saja, kalau kini sudah masuk kedalam rumah,” jelas Wiwin.

Secara terpisah, Warga Desa Tanjung Agung Wahyu Setiawan mengatakan, untuk di Kelurahan TanjungAgung, ketinggi air saat ini sudah mencapai pinggang orang dewasa atau sekitar 1,5 meter. Meskipun demikian warga setempat masih tetap bertahan di depan rumah masing-masing.

”Ada puluhan rumah di Tanjung Agung yang air sudah setinggi pinggang orang dewasa. dan kemungkinan akan terus naik,” jelas Wahyu.

Selain itu, untuk pintu air yang ada di Kecamatan Tanjug Agung sudah dilakukan pembukaan. Namun, itu tidak bisa menampung debit air yang begitu banyak dan deras. Selain itu, saat ini warga setempat hanya mengungsi di depan rumah masing-masing dengan mendirikan tenda secara manual.

Hingga berita ini diturunkan kedalaman air terus meningkat.(gie)

Simpan Narkoba, Paman dan Keponakan Ditangkap

kupasbengkulu.com – Jajaran Dir Narkoba Polda Bengkulu kembali meringkus, Rt (53) dan Fz (18) keduanya tertangkap tangan memiliki narkoba jenis sabu dan ganja, pada Jum’at Dini hari, (13/12/2013) di kediamannya Kelurahan Tengah Padang, Kota Bengkulu.

Direktur Dir Narkoba Polda Bengkulu, Kombes. Pol. Budi Tono mengatakan, berdasarkan pengembangan kasus penangkapan kurir penjual Narkoba Zi, Kamis (12/12/2013).

”Keduanya masih dalam satu keluarga, dari keterangan Zi, dia (RT dan FZ) sempat membeli barang darinya. Namun, saat penggerbekan di TKP kita juga menemukan alat timbangan. Diduga kedua pelaku ini menjadi pengedar,” kata Budi.

Selain timbangan, di kediaman pelaku juga ditemukan satu paket sabu senilai Rp 750 ribu dan dua linting ganja. Saat ini, kedua pelaku telah diamankan di Mapolda Bengkulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Secara terpisah, RT mengakui, jika dirinya masih ada hubungan keluarga dengan FZ. FZ merupakan ponakannya yang selama ini yang tinggal serumah dengan dirinya. Ia juga menambahkan, FZ ikut dirinya sejak masih belia, karena Fz tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan, Ia hanya mengenyam pendidikan sampai Sekolah Dasar.

”Saya tinggal sama paman saya, sebab sejak tidak sekolah lagi tidak ada pekerjaan makanya saya tinggal bersama paman,” aku, FZ singkat.

Sebelumnya Dirreskrimum Polda Bengkulu, menangkap Zi di salah satu lokasi di Kelurahan Lingkar Barat. Zi sendiri diketahui berprofesi sebagai satpam disalah satu perusahaan BUMN. Dari tangan pelaku, berhasil diamankan 3 Kg ganja kering dan 4 paket kecil sabu.(gie)

Rawan Sengketa Pemilu, Perbatasan Lebong-BU ‘Dipelototi’ Polda

0
Anggota Polda siap untuk mengawal pemilu 2014 mendatng.
Anggota Polda siap untuk mengawal pemilu 2014 mendatng.

kupasbengkulu.com – Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP. Herry Wiyanto, SH menyebutkan, perbatasan Kabupaten Lebong dan Bengkulu Utara merupakan daerah rawan sengketa pemilu. Karena kawasan itu memiliki perbedaan cara pandang dalam pemilihan anggota legislatif akibat sengketa tapal batas.

”Perbatasan Kabupaten Lebong dan Bengkulu Utara merupakan wilayah yang akan terus kita pantau karena kawasan itu ada perbedaan pandangan dalam menentukan pemilihan legislatif akibat sengketa tapal batas yang tak kunjung terselesaikan,” kata Herry, Jumat (13/12/2013).

Daerah perbatasan, menurutnya, Polda Bengkulu akan memberikan pengamanan ekstra ketat dibantu dengan jajaran TNI. Selain daerah itu, lanjut Herry, wilayah konflik di Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, akan tetap menjadi prioritas petugas dalam mengamankan pemilu.

Terhadap beberapa titik potensi konflik pemilu, kata Herry, akan dilaporkan Kapolda Bengkulu Brigjen. Pol. Tatang Somantri, SH ke Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

”Hari ini bapak Kapolda menghadap Kapolri melaporkan titik potensi sengketa pemilu 2014,” tutup Herry.(kps)

Walhi : 2 Titik Sungai Rawan Banjir

Direktur Walhi Benny A
Direktur WALHI Bengkulu Benny Ardiansyah

kupasbengkulu.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 3 titik aliran sungai di Kota Bengkulu rawan banjir. Titik-titik tersebut berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS), Lemau Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu dan Sungai Bengkulu Kecamatan Sungai Serut.

Angka tersebut berdasarkan analisis data Sistem Standar Operasional Prosedur (SSOP) Walhi di lapangan. Daerah hulu di DAS, yang tersusun dari banyak aliran, potensi banjir di daerah hulu sungai cukup tinggi ketika puncak musim hujan.

”DAS itu sendiri merupakan daratan yang dibatasi bukit, dengan sumber dan aliran air di dalamnya. Jadi, DAS yang ada di 2 titik tersebut bukanlah sungai itu saja, melainkan banyak aliran sungai. Makanya, di daerah Kecamatan Sungai Serut,” kata Direkktur Walhi Provinsi Bengkulu, Benny Ardiansyah, Kamis (13/12/2013).

Di daerah hulu DAS Lemau, lanjut Benny, memang potensial rawan banjir. Banjir terjadi lantaran limpasan air dari hulu sungai yang akan mengalir ke sejumlah sungai yang ada di dalam Kota Bengkulu, mulai dari Sungai Air Hitam, Sungai Bengkulu di Tanjung Agung, serta Sungai di Pematang Gubernur. Tingginya aktivitas penebangan hutan yang terjadi di hulu sungai, terang Beny, salah satu penyebabnya.

Akibat hal itu, tidak ada lagi penampungan air resapan. Namun, untuk 2 titik tersebut, memang sudah menjadi langganan banjir setiap kali dilanda hujan deras.

”2 titik itu yang benar-benar rawan. Kondisi ini disebabkan proses laju pertambangan batubara sangat besar. Sehingga penambungan air resapan tidak ada lagi dan membuat dedit air menjadi membesar ketika dilanda hujan,’’ pungkas Benny.(gie)

Ratusan Rumah Terendam Banjir

0

Banjir rendam ratusan rumah di 3 kelurahan

kupasbengkulu.com – Hujan yang mengguyur Kota Bengkulu, Jumat (13/12/2013) sekitar pukul 01.21 WIB, membuat ratusan rumah di 3 kelurahan Kota Bengkulu terendam banjir. Yakni, Kelurahan Tanjung Agung, Tanjung Jaya dan Semarang. Ketinggai air saat ini sudah mencapai 1 meter atau setinggi betis orang dewasa. Banjir yang merendam 3 kelurahan tersebut merupakan air kiriman dari aliran Sungai Bengkulu.

Tidak hanya itu, puluhan Hektare (Ha), areal persawahan di 3 kelurahan tersebut ikut terendam banjir. Meskipun demikian, warga setempat hingga saat ini belum ada mengungsi. Pasalnya, ketinggi air belum begitu tinggi. Namun, barang berharga milik warga mulai diungsikan ketempat yang lebih aman.  Sejak kejadian ini bantuan dari pemerintah setempat belum diperoleh korban banjir.

”Air mulai naik dini hari tadi,” kata Wiwin Suryani, warga Kelurahan Semarang, Jumat (13/12/2013).

Ia mengatakan, saat ini warga tengah bersiaga untuk mengantisipasi air kiriman yang diperkirakan akan terus naik. Selain itu, lanjut Wiwin, sejumlah warga air sudah memasuki teras, sebagian lagi ada rumah yang sudah masuk ke dalam rumah. Hal tersebut, dikarenakan ketinggian bangunan rumah setiap warga berbeda.

”Sebagian rumah sudah di masuki air. Ada juga air yang baru sampai teras,” jelas Wiwin.

Senada juga disampaikan, Wahyu Setiawan warga Desa Tanjung Agung mengatakan, saat ini kendaraan milik warga diletakkan di atas trotoar jalan. Bahkan, warga saat ini mulai was-was atas kejadian tersebut. Pasalnya, air sungai yang merendam rumah tergolong masih deras di prediksi akan terus naik.

”Barang berharga sudah kita amankan ketempat yang lebih tinggi. Takutnya, air itu akan naik terus. Ini dilihat dari deras air yang masuk ke dalam rumah,” demikian Wahyu.

Hingga berita ini diturunkan, ketinggi air terus mengalami kenaikan di pemukiman warga setempat.(gie)

Sambut HPN, Gub Ajak Jumat Bersih

0

Gub Junaidi Hamzah

kupasbengkulu.com – Terkait untuk menghadapi Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2014, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, hari ini (Jumat,13/12/2013) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggalakkan Jumat Bersih. Adapun lokasi yang menjadi sasaran Jumat Bersih tersebut, di obyek wisata Benteng Marlborough, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, yang merupakan lokasi pusat pelaksanaa HPN.

”Mulai Besok (Jumat,red) kita mulai menerapkan Jumat Bersih. Ini akan terus kita galakkan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat Bengkulu serta SKPD di lingkungan Kota Bengkulu maupun di lingkungan SKPD Pemerintah Provinsi Bengkulu,” kata Junaidi.

Ia menambahkan, gerakan Jumat Bersih ini bukan hanya dalam menyambut HPN. Melainkan gerakkan yang akan terus berkesinambungan. Baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan HPN nantinya. Bahkan, lanjut Junaidi, lokasi Jumat Bersih nantinya tidak terfokus pada Benteng Marlborough. Melainkan lokasi lainnya juga akan diterapkan hal serupa.

”Kalau tidak ada halangan, besok itu (Jumat,red) kita akan mulai pukul 08.01 WIB dan ini akan treus berkesinambungan,” jelas Junaidi.

Ia juga mengharapkan, kerjasama warga Bengkulu untuk dapat menggalakkan Jumat Bersih di lingkungan masing-masing. Sebab, dengan menjaga kebersihan maka akan terciptanya suasana lingkungan yang sehat.(gie)

e-KTP Berubah KTP-el

3
IMG_3285
SOSIALISASI : Disdukcapil Kabupaten Kepahiang saat ini tengah mensosialisasikan penyebutan e-KTP menjadi KTP-el.

kupasbengkulu.com – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kepahiang, Drs. H Rifqih, SE, terhitung 1 Januari 2014 mendatang penyebutan istilah e-KTP (electronic-KTP) berubah menjadi KTP-elektronik (KTP-el). Perubahan istilah tersebut dilakukan bukann tanpa alasan. singkatan KTP-el, mengacu pada ejaan yang yang disesuaikan dengan (EYD) dalam pembendaharaan bahasa Indonesia.

”Penyebutan e-KTP menjadi KTP-el ini meruapkan kesepakatan bersama, pada rapat kerja  seluruh Kepala Dinas Dukcapil se-Indonesia di Jakarta 8 hingga 10 Desember lalu,” kata Rifqih, Kamis (12/12/2013).

Selain itu, terang Rifqih, istilah tersebut disesuaikan dengan kaedah bahasa Indonesia yang benar. Penyebutan e-KTP sendiri, kata dia, merupakan penggabungan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sehingga perlu di-Indonesia-kan sesuai, dengan pendapat pakar Linguistik atau pakar bahasa.

”Ini sudah disosialisasikan kepada kami (Disdukcapil,red) untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat, terutama di Kepahiang. Meski mulai Januari nanti, tapi mulai sekarang sudah harus dibiasakan menyebut KTP-el,” terang Rifqih.

Dalam mensosialisasikan hal tersebut, lanjut Rifqih, peran media cetak, media elektronik dan media internet, sangat penting agar masyarakat cepat mengetahuinya.

”Peran media sangat penting. Karena sekarang memang kita sudah familiar dengan penyebutan e-KTP yang sebenarnya secara kaedah bahasa Indonesia salah. Di Kantor ini (Disdukcapil) semua wajib menyebut KTP-el bukan e-KTP lagi,” tandas pungkas Rifqih.(dek)

Dishutbun Salurkan 241 Ton Pupuk dan 2.840 Bibit

0
Wakil Bupati Kepahiang Bambang Sugianto didampingi Camat Seberang Musi Fisool Husein menanam bibit pada acara HMPI dan GPTP kemarin
Wakil Bupati Kepahiang Bambang Sugianto didampingi Camat Seberang Musi Fisool Husein menanam bibit pada acara HMPI dan GPTP kemarinGALAKKAN : Wabup Kepahiang Bambang Sugianto menyempatkkan diri untuk menanam bibit pada peringatan HMPI dan GPTP, Kamis (12/12/2013).

kupasbengkulu.com – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten kepahiang, menyalurkan bantuan pupuk organik jenis Granular. Kepada 21 kelompok tani, di Desa Taba Padang Kecamatan Seberang Musi, sebanyak 241.885 Kg atau setara dengan 241,8 Ton. Penyaluran tersebut, bersamaan dengan memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTP) tingkat Kabupaten Kepahiang, Kamis (12/12/2013).

”Pemerintah Kabupaten Kepahiang, bukan hanya menyalurkan pupuk. Namun, bantuan lainnya ikut disalurkan, berupa bibit karet Okulasi, bahan pengendalian hama serta gunting untuk pemangkasan cabang pohon,” kata salah seorang panitia penanaman pohon peringatan HMPI dan GPTP, Apandi, S.Sos, Kamis (12/12/2013).

Disisi lain, lanjut Apandi, Pemkab Kepahiang bersama Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD), TP PKK Kepahiang dan BPDAS Ketahun juga menyalurkan sekitar 2.840 bibit pohon, kepada warga setempat.

Adapun jenis bibit yang disalurkan tersenbut, seperti bibit Sengon sebanyak 2.500 batang, Pala 100 batang, Mahoni 100 batang, Blambang Lanang 100 Batang, Rambutan 10 Batang, Kelengkeng 10 batang dan 10 batang bibit Mangga. serta 10 batang bibit pohon Naga, yang diperuntukkan Organisasi Wanita desa setempat.

”Jenis bibit yang kita salurkan dengan warga berbagai jenis. Dan ini tujuannya agar warga giat untuk menanam dan melakukan penghijauan di desa tersebut,” jelas Apandi.

Secara terpisah, Ketua TP PKK, Ny. Hj Ice Rakizah Syafrie, M.Kes menyampaikan, kegiatan penanaman pohon, merupakan tindakan yang sangat penting. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat memicu kepedulian masyarakat menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan.

”Semua warga harus peduli dengan penghijauan yang kita lakukan ini. Setidaknya, tindakan ini dapat mengurangi pemanasan global dan untuk kehidupan pada masa mendatang,” pungkas Ice.(dek)

24 Jenis Narkoba Tak Masuk Dalam UU

kupasbengkulu.com – Kepala Subdirektorat Heroin, Narkotika Alami, Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes. Pol. Slamet Pribadi mengatakan, masih ada 24 jenis narkoba baru yang belum diatur dalam UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sehingga kondisi ini cenderung membingungkan aparat penegak hukum.

“Secara global di dunia ini data terakhir terdapat tidak kurang dari 251 jenis narkoba dan setiap saat selalu ada bertambah jenis narkoba baru. Di Indonesia ada 24 jenis narkoba baru yang belum termasuk dalam UU,” kata Slamet, Dalam Focus Group Disccusion (FGD) mengusung tema Peran Pemerintah Daerah dalam Penanganan Penyalahgunaan Narkoba, di Bengkulu, Kamis (12/12/2013).

Slamet menjelaskan, salah satunya obat yang belum masuk dalam UU Narkoba tersebut, yakni Methylenedioxy, Methcathinone atau lebih dikenal sebagai Methylone (M1) jenis baru yang sempat dikonsumsi salah satu arti papan atas, RA.

Zat yang dipatenkan Jacob Peyton and Alexander Shulgin pada 1996, lanjut Slamet, sebagai obat antidepresi yang merupakan turunan Cathinone atau Katinona yang telah ditetapkan sebagai narkotika golongan satu urutan ke-35, dalam UU Narkotika. M1 diketahui Stimulan Euforia yang paling kuat.

”Meski jenis narkoba baru terus bermunculan, penggunaannya pun mulai banyak di tingkat masyarakat. Maka dari itu, aparat penegak hukum akan menindak tegas dengan menjerat pengguna dan pengedar narkoba jenis baru tersebut menggunakan UU kesehatan,” pungkas Slamet.(gie)

BPDAS Tuding PLTA Musi Tak Peduli Kondisi Sungai

kupasbengkulu.com – Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun, Sumarsono, menuding Manajemen Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tak peduli tehadap kondisi Sungai Musi padahal debit air mengalami penurunan sejak beroperasi.

Hal ini ia sampaikan disela-sela peringatan hari menanam pohon Indonesia dan HUT Perkebunan di Desa Taba Padang, Kamis (12/12/2013).

“Turunnya debit air Sungai Musi itu akibat aktifitas PLTA dan kerusakan hutan yang parah. Oleh karena itu, sudah seharusnya manajemen PLTA membantu menjaga kelestarian kawasan hutan, terutama yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS),” kata Sumarsono.

Dia juga menyinggung sebagai bentuk tanggungjawab sosial PLTA musi selayaknya menyisihkan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 tentang CSR untuk melestarikan kawasan hutan.

“Saya dengar PLTA itu punya dana CSR yang besar dan pernah direalisasikan untuk masyarakat di sekitar. Nah, untuk kedepan seharusnya juga digunakan memperbaiki kawasan hutan yang rusak di sekitar itu,” terang dia.

Menurut Sumarsono, PLTA Musi juga harus mewaspadai penurunan debit air Sungai Musi karena operasi PLTA itu akan terhenti jika penurunan debit air mencapai batas tertentu. “Kalau debit air tak memungkinkan lagi, tentu otomatis operasional PLTA bisa saja terhenti.

Penurunan debit air Sungai Musi tak hanya dikeluhkan oleh warga sepanjang Sungai Musi di Kabupaten Kepahiang, namun masyarakat yang berada di aliran Sungai Musi dan masuk kawasan Provinsi Sumatera Selatan juga merasakannya.

“Yang bergantung pada aliran Musi ini cukup banyak, bukan hanya warga di sekitar aliran Musi, namun juga tanaman dan ekosistem di sepanjangan aliran sungai itu pun banyak yang bergantung dengan debit airnya,” demikian Sumarsono.(dek)