Kaur, kupasbengkulu.com – Sebagian warga Kabupaten Kaur menggantungkan hidup mereka di laut, khususnya masyarakat di daerah pesisir pantai, tidak hanya ikan, rumput laut yang dijadikan sumber uang, melainkan binatang laut lainnya seperti teripang juga diolah warga untuk ditukar dengan rupiah.
Potensi laut ini dimanfaatkan warga dengan sebaik mungkin, demi untuk mendapatkan nilai tukar rupiah yang sangat mereka butuhkan. Perlu diketahui teripang terbagi beberapa jenis, yakni teripang makanan, sendurai, siamang, pasir, sepatu, teripang Susu dan masih banyak lainnya.
Diantara banyaknya teripang tersebut, hanya jenis teripang susu dan sepatu lah yang harganya jauh lebih tinggi dibanding dengan jenis lainnya.
“Dari jenis teripang yang ada, teripang susu dan sepatu jauh lebih mahal. Yakni mencapai Rp 100 ribu per kilogram, sedangkan yang lainnya hanya kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu saja perkilogram,” terang Erman (46), salah seorang warga Sekunyit, Selasa (11/11/2014).
Namun meskipun demikian berharga, teripang susu dan sepatu tidak mudah ditemukan. Karena hidupnya di dalam laut, dan hanya sekali-kali saja ditemukan dilaut yang agak pinggir.
Erman menjelaskan untuk mendapatkan teripang jenis ini juga dibutuhkan keahlian menyelam dan memahami lokasi yang disukai teripang, karena tidak semua tempat mudah ditemui teripang susu.
“Kalau jenis teripang susu dan sepatu itu sulit didapat. Karena harus bisa menyelam untuk mendapatkannya, namun untuk teripang lainnya itu tidak perlu menyelam, karena jika laut surut itu mudah sekali mendapatkannya di air dangkal dan batu karang,” pungkas Erman.
Dituturkannya sebelum dijual teripang terlebih dahulu diolah dan dikeringkan. Pertama-tama, teripang dibelah sesuai ukuran tertentu untuk dibuang isi perutnya, kemudian direbus hingga matang kurang lebih satu jam. Setelah itu baru dikeringkan dengan menggunakan bara api, kemudian dijemur hingga benar-benar kering dan barulah bisa dijual.(mty)