kupasbengkulu.com – Sebagai upaya penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Sales Executive Retail Fuel Marketing Wilayah VI PT. Pertamina, Sigit Wicaksono HP meyakinkan, pihaknya akan melakukan pengendalian dengan pengurangan pendistribusian BBM ke SPBU.
Untuk, BBM jenis Premium dikurangi 30 ton per hari, sementara Solar dikurangi 25 ton per hari. Dengan total pengurangan keduanya, sebanyak 55 ton.
Menurutnya, upaya itu dilakukan agar kuota BBM Bengkulu masih akan tersedia hingga 31 Desember 2014. Sebab, bila pendistribusian BBM sama dengan yang dilakukan selama ini, maka Bengkulu akan mengalami kekosongan BBM.
Untuk tahun ini kuota solar subsidi Provinsi Bengkulu sebanyak 93.573 Kilo Liter (KL) atau ton, sedangkan kuota premium sebanyak 265, 113 KL. Sementara, berdasarkan Perubahan APBN kuota BBM telah dikurangi dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL. Karenanya, secara otomatis kuota BBM subsudi untuk Provinsi Bengkulu juga akan berkurang. Namun menurut Sigit pihaknya belum mendapat penetapan angka pengurangan tersebut.
Meski demikian, pihaknya yakin kuota BBM subsidi untuk Provinsi Bengkulu juga akan dikurangi, karenanya mereka berinisiatif untuk melakukan upaya awal sebagai penghematan, agar tidak terjadi kekosongan BBM subsidi.
“Kuota untuk masing-masing provinsi di Indonesia memang belum ditetapkan, tapi sudah dipastikan akan berkurang. Makanya, kalau tidak dihemat mulai sekarang, pendistribusian BBM hingga akhir tahun dalam waktu lima bulan kedepan akan kebablasan,” kata Sigit, Sabtu (16/8/2014).
Ditambahkan Sigit, bila pendistribusian BBM subsidi tetap sama dengan pengiriman yang dilakukan selama ini, maka premium akan habis pada tanggal 23 Desember, sedangkan solar habis pada 17 Desember. Setiap harinya konsumsi premium mencapai 646 KL, sementara solar 278 KL.
Bila premium dikurangi 5 persen perhari atau sebanyak 30 KL, maka perhari pendistribusiannya menjadi 616 KL. Sedangkan solar dikurangi 10 persen perhari atau sebanyak 25 KL, sehingga pendistribusian perharinya menjadi 253 KL.(beb)