kupasbengkulu.com – Sebagai upaya antisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), masyarakat harus rutin melakukan gerakan 3 M Plus. Gerakan 3 M Plus tersebut meliputi, Menguras, Menutup dan Megubur barang-barang yang dianggap berpotensi menyebabkan sarang nyamuk.
Sementara Plus yang dimaksud adalah usaha untuk mencegah gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan repelan atau lotion anti nyamuk, racun nyamuk, atau kelambu saat tidur. Kewaspaaan terhadap DBD tersebut harus ditingkatkan, terlebih saat ini intensitas hujan di Bengkulu mulai tinggi, sehingga menyebabkan genangan air.
Dikatakan Staf Subdit Pengendalian Arbovirosis Dit PPLB dan Ditjen PP-PL Kemenkes RI, dr.Iriani Samad, M.Sc mengatakan upaya Plus juga termasuk menata ruangan sedemikian rupa, sehingga nyamuk tidak memiliki tempat bersembunyi. Pencahayaan di dalam rumah juga harus mencukupi.
“Meski Bengkulu endemik DBD, namun angka kasusnya masih terbilang rendah. Meski demikian masyarakat harus lebih waspada dan melakukan berbagai upaya pencegahan DBD tidak hanya dengan 3 M. Karena upaya yang paling tepat dilakukan saat ini adalah 3M Plus,” kata Iriani.
Virus Dengue, biasanya mempunyai masa inkubasi (masa tunas) selama 3-15 hari. Kemudian setelah itu tanda dan gejala demam berdarah pada penderita akan tampak. Seperti mendadak demam tinggi selama 2-7 hari dengan suhu tubuh anatara 38-40 derajat Celcius.
Penderita DBD pada kelopak mata bagian dalam terdapat bentuk perdarahan, sakit pada persendian dan pegal, menurunnya tekanan darah sehingga bisa menyebabkan syok. Akibat pecahnya pembuluh darah menyebabkan munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Penderita mengalami mual, penurunan nafsu makan, muntah, diare, sakit perut, menggigil, sakit kepala, kejang-kejang hingga mimisan. (beb)