KUPASBENGKULU.com, BENGKULU – Pada pembukaan Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto dan Informasi Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Sumatera yang dilaksanakan di hotel Horizon, Rabu (20/5/15), Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengatakan bahwa salah satu penghambat sektor pertanian adalah kurang lancarnya distribusi pupuk.
“Potensi Bengkulu sesungguhnya luar biasa dari segi tumpang sari, misalnya padi, jagung, kedelai, di Bengkulu bahkan di Sumatera ini bisa lebih dari yang kita harapkan karena ini dikelola dengan maksimal, hanya saja kadang-kadang terkait masalah distribusi pupuk yang tidak lancar. Padahal, inilah yang menjadi kebutuhan pokok para petani,” ungkap Junaidi.
Sementara itu, pakar ilmu pertanian Guru besar Universitas Lampung (UNILA) Prof.DR Bustanul Arifin yang hadir pada pembukaan Konreg PDRB-ISE, mengungkapkan bahwa mengandalkan sektor pertanian tidak cukup untuk menuntaskan kemiskinan.
“Perlu adanya dukungan sektor lain, seperti industri dan jasa yang mampu menerap lapangan kerja dan membuat lapangan kerja baru,” Jelas Bustanul.
Salah satu yang di bahas dalam konsultasi regional yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut adalah keterkaitan perekonomian antara desa dengan kota, serta membahas bagaimana meningkatkan produktifitas pangan masyarakat.(ae5)