Ekbis, kupasbengkulu.com – Motor sport Honda kelas 150 cc yang diluncurkan PT. Asta Motor di Hall Bencoolen Mall memiliki 4 varian warna. Diantaranya, warna merah, hitam, tri color khas Honda, dan warna livery Moto GP Repsol Honda.
Dari sisi harga sudah sangat jelas lebih murah CBR lokal. Dengan pemakaian komponen lokal dan produksi dalam negeri, dapat menekan harga lebih murah. CBR 150R lokal dibandrol dengan harga Rp 30 jutaan, untuk tipe stadar dan Rp 31 jutaan untuk tipe Repsol. Perbandingan harga sangat jelas hingga mencapai Rp 10 jutaan.
“Soal mesin tak ada perubahan dengan buatan Thailand, kedua motor memakai mesin berkapasitas 150 cc, 4 valve, DOHC, dan berpendingin cairan. Transmisinya manual 6 percepatan. Perbedaan terletak pada kemampuan akselerasinya. Honda CBR 150R Indonesia bisa dipacu hingga 131 km/jam dan buatan Thailand 130 km/jam. Ada selisih 1 km/jam antara keduanya,” jelas Manager Marketing Honda cabang Bengkulu, Thomas, kepada kupasbengkulu.com saat peluncuran New CBR 150R versi lokal, Minggu (19/10/2014).
Perbedaan lainnya, kata dia, terletak ditampilan. CBR buatan Indonesia memiliki lampu utama seperti Honda CBR 250R. Tampilan headlamp mengadopsi dual keen eyes. Sementara pada sasis motor, untuk CBR lokal menggunakan Diamond Truss yang kuat tapi ringan. Ini beda dengan CBR dari Thailand yang memakai twin spar.
Perbedaan sasis berimbas pada dimens kedua motor. Untuk CBR lokal punya ukuran panjang 995 mm, lebar 711 mm, dan tinggi 1.117 mm. Jarak sumbu roda atau wheelbase 1.296 mm. Pada CBR besutan Thailand ukurannya panjang 1.977 mm, lebar 695 mm, dan tinggi 1.130 mm. Untuk panjang wheelbase adalah 1.310 mm.(vee)