
Bengkulu, kupasbengkulu.com –Â Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah (UJH), dipastikan tak melaju dalam Pemilihan Gubernur Bengkulu dalam Pilkada serentak yang dihelak bulan Desember mendatang. Ini dikarenakan UJH tak mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, tanggal 26-28 Juli 2015 lalu.
Untuk itu UJH mengucapkan selamat kepada Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti (RM), dan Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Bachtiar Najamuddin yang secara resmi sudah mendaftarkan diri.
“Saya mengucapkan selamat kepada dua pasangan calon Gubernur yang sudah mendaftarkan diri. Hingga saat ini saya akan tetap fokus menjalankan roda pemerintahan sampai berakhir masa jabatan sama empat bulan ke depan,” ujar UJH, Kamis (30/07/2015).
Sebelumnya, UJH berniat mendaftarkan diri untuk mengikuti Pilgub Bengkulu. Namun beberapa pekan sebelum waktu pendaftaran di KPU, UJH diterpa kasus korupsi dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, padahal ribuan massa pendukungnya tetap berharap UJH tetap maju Pilgub.
“Satu tahapan Pilkada (pendaftaran-red) sudah clear, artinya tidak perlu dipertanyakan lagi kenapa tidak ikut Pilgub. Yang terpenting ke depan bagaimana mengawal Pilkada dengan baik dan fokus pada careteker kepala daerah di kabupaten,” lanjutnya.
Sementara itu Kuasa Hukum UJH, Muspani, menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih dalam proses hukum dan menunggu respon Presiden atas surat yang dikirimkan oleh tim UJH. Menurutnya apabila belum ada juga tanggapan dari Presiden, akan tetap dilakukan upaya hukum lainnya.
“Surat yang kita kirimkan ke Presiden terkait sengketa kewenangan atas Surat Keterangan (SK) Z.17 yang menjadi polemik. Semua sedang berproses kita tunggu saja nanti endingnya bagaimana. Lagi pula memang sudah tanggung jawab UJH selaku Gubernur untuk memberitahukan apa yang terjadi kepada Presiden sebagai atasannya,” kata Muspani.
Dia menambahkan, terkait dukungan yang telah ditujukan kepada UJH, sejauh ini belum ada tindakan akan mengarahkan dukungan ke pihak RM atau pun Sultan.
“Masalah dukungan massa, itu kan pilihan politik. Bagi kami itu masalah belakangan, yang terpenting UJH dan tim serta keluarga akan fokus kepada sisa jabatan,” demikian Muspani. (val)