kupasbengkulu.com – Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) Jakarta, Didik Supriyanto mengkritisi, Puan Maharani yang sempat hadir dalam peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang mengatakan jika, Gubernur Bengkulu kurang memaknai Hari Lahirnya Pancasila, Minggu (1/6/2014).
Dirinya menilai, jika Puan Maharani yang tidak paham apa yang disampaikan Gubernur Bengkulu saat ‘curhat’ dalam menyampaikan kata sambutan di hari peringatan lahirnya Pancasila. Sebab, penyampaian gubernur Bengkulu itu merasa adanya yang tidak adil dalam sektor pembangunan yang selama ini terjadi di Bengkulu dan itu tertuang dalam sila-sila Pancasila.
Didik mengartikan, jika pembangunan hanya terfokus dan dorongan pada daerah lain atau kota besar, sementara daerah Bengkulu belum begitu diperhatikan?
”Tindakan itu sudah benar, saya rasa Puan nya yang tidak paham terhadap apa yang terjadi di Bengkulu selama ini di Pemerintah Pusat,” kata Didik saat ditemui, Senin (2/6/2014) malam.
Didik menambahkan, gubernur jangan disalahkan, sebab tindakan itu sudah benar lantaran selama ini ajuan Pemerintah Provinsi Bengkulu di Pemerintah Pusat tidak didengarkan orang pusat. Kemungkinan besar momentum Bengkulu jadi tuan rumah hari Lahirnya Pancasila disampaikan secara langsung.
”Apa yang disampaikan gubernur Bengkulu Itu harus jadi pertimbangan pemerintah pusat atas pembangunan di Bengkulu,” jelas Didik.
Ia mencontohkan, Bandar Udara Fatmawati Bengkulu dari dahulu belum ada begitu berubah. Sementara, untuk provinsi lainnya bandar udara sudah ada kemajuan. Dari sini saja, kata dia, sudah terlihat jika Bengkulu belum begitu diperhatikan dalam sektor penerbangan.
”Yang jelas gubernur jangan disalahkan sebab tindakan itu sudah benar lantaran selama ini tidak didengarkan orang pusat,” tandas Didik.(gie)