kupasbengkulu.com – Tim Tipikor Dit Rekrimsus Polda Bengkulu segera melakukan cek fisik ketiga kalinya dalam proyek penahan gelombang milik Administrasi Pelabuhan (Adpel) Pulau Baai yang menghabiskan dana APBN Rp 14,2 miliar dengan total kerugian negara mencapai Rp Rp 4,2 miliar minggu ini.

“Kalau untuk kasus break water (penahan gelombang) kita akan lakukan cek fisik nantinya, cek fisik kali ini yang ketiga kalinya,” dikonfirmasi Dir Reskrimsus Polda Bengkulu Kombes Pol Drs Sang Made Mahendra Jaya didampingi Kasubdit III Tipikor Kompol Dharma Nugraha.

Hal ini dikarenakan, Tim Tipikor Dit Rekrimsus Polda Bengkulu ingin lebih mendetail penyocokan berkas yang telah lama mereka kumpuli. Sehingga dalam pelimpahan berkas nantinya data yang dilapangan dianggap telah sesuai prosedur.

“Ya kita harus lebih menyocokkan datalah,” ujar Dharma ditemui Selasa (3/6/2014) di gedungDit Reskrim Polda Bengkulu.

Hingga saat ini penyeidik dari tim Tipikor Dit Rekrimsus Polda Bengkulu disibukkan dengan penyusunan berkas kasus ini. Namun data perhitungan cek fisik break water tersebut adanya pengurangan volume bangunan penahan gelombang (braekwater) dan rusaknya fisik breakwater sepanjang 17 meter guna untuk lebih melihat kekurangan dari hasil penyelidikan sebelumnnya.

Sedangkan untuk tersanka dalam kasus yang merugikan negara Rp 4,2 milyar tersebut masih seperti sebelumnya yaitu LH selaku PPTK, IR selaku Pelaksana Kegiatan dan TB selaku Pengawas Proyek. Dimana ketiga tersangka tersebut masih dalam penyelidikan Polda Bengkulu.(cr3)