kupasbengkulu.com – Aktifis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Bengkulu, Irna Riza Yuliastuti meyakini calon legislatif perempuan dapat lebih bersih dari korupsi karena cenderung lebih banyak menggunakan perasaanya dibanding laki-laki.
“Sifat dasar perempuan cenderung lebih banyak menggunakan perasaanya, lebih memungkinkan menjauhi korupsi, dibanding laki-laki,” kata Irna dalam sebuah diskusi bertemakan “Apa yang harus dilakukan caleg perempuan” yang diadakan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara , Jumat (28/3/2014).
KPI sendiri telah membuat kajian, dimana anggota legislatif perempuan terjerat korupsi karena sistem, yang sebagian besar dikuasai oleh kaum laki-laki.
Katanya lagi, tanpa menutup mata terkait beberapa kasus korupsi melibatkan perempuan akhir-akhir ini, itu jumlahnya masih jauh bila dibandingkan dengan politisi laki-laki yang korupsi.
“Maka menjadi tugas caleg para perempuan untuk mengembalikan image tersebut,” ujar sekretaris Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) wilayah Bengkulu tersebut.
Ditambahkan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hazairin, Himawan Ahmed Samsi mengatakan sebenarnya kasus korupsi tidak memandang jenis kelamin.
“Namun ada beberapa cara yang perlu diketahui caleg perempuan agar terbebas dari jerat korupsi,” katanya.
Ia mengatakan ada empat modus korupsi di kalangan politisi yakni penentuan pendapatan negara, penggelembungan nilai proyek, kompromi eksektif dan legislatif serta pencucian uang.
Setiap caleg menurutnya harus paham dengan modus tersebut sehingga saat duduk di legislatif dapat menghindari jerat korupsi.(she)