
kupasbengkulu.com – Maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan 635 tujuan Bengkulu-Jakarta, Selasa (20/5/2014), sekitar pukul 14.01 WIB delay. Pesawat yang akan ditumpangi Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, itu delay selama 1 jam. Akibatnya, Gubernur Bengkulu terpaksa menumpang pesawat Polri bersama Kapolri Jenderal Pol. Sutarman.
”Seharusnyo Lion Air berangkat pukul 2 siang, karena mengejar salat maghib berjamaah, makan malam dan diskusi di kantor pusat Bank indonesia. Melihat kondisi itu Pak Kapolri mengajak saya se pesawat,” kata Junaidi, Selasa (20/5/2014).
Keberangkatan ke Jakarta, lanjut Junaidi, untuk menghadiri acara TPID (Tim Pengendali inflasi Daerah), Rabu (21/5/2014). Namun, agenda acara tersebut, sudah ada sejak Selasa (20/5) sore. Dengan tumpangan pesawat itu, terang Junaidi, dirinya mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
”Saya ke Jakarta untuk menghadiri acara TPID (Tim Pengendali inflasi Daerah),” jelas Junaidi.
Dihubungi terpisah, Kasi Kesten Keselamatan Penerbangan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, Wijayanti membenarkan, atas delaynya pesawat Lion Air 635. Delaynya pesawat, bisa disebabkan beberapa faktor. Mulai dari, cuaca buruk, teknis pesawat, serta persoalan lainnya. Ia beranggapan, jika delay selama 1 jam masih dalam katagori biasa.
”Pesawat yang delay banyak faktornya, biasa pengaruh cuaca, teknis pesawat yang jelas delay satu jam masih dalam katagori biasa,” demikian Wijayanti.(gie)