kupasbengkulu.com – Pemerataan guru di seluruh Bengkulu Tengah, seharusnya lebih selektif dan memperhatikan seluruh aspek yang diperlukan. Hal ini terkait dengan rencana Dinas Pendidikan setempat yang berencana untuk kembali melakukan mutasi pada pertengahan bulan depan.
Data dari lapangan menunjukkan bahwa pada pemerataan guru sebelumnya, tercatat ada guru yang sudah berusia lanjut, tidak bisa mengendarai motor hingga keterbatasan lainnya, namun ditempatkan di wilayah pedalaman kabupaten ini. Hal ini juga disoroti oleh Ketua Komisi I DPRD Bengkulu Tengah, Ihksan Fajri, SE.
Menurutnya, karena hal itu hasil mutasi menjadi tidak maksimal. Seharusnya, hal-hal mendasar semacam kesiapan guru tersebut, baik mental dan psikologis juga harus diperhatikan dalam mutasi. Pemerataan guru memang mutlak dilakukan, tetapi pengkajian guru tersebut harus dilakukan secara mendalam.
“Daripada dipindahkan ketempat yang begitu jauh dari rumahnya, tetapi guru yang bersangkutan tidak siap secara mental, psikologis, hingga kerja mereka tidak maksimal. Sedangkan guru lain, yang lebih muda dan siap secara mental, justru ditempatkan di dekat rumah dan di tengah kota,” jelasnya.
Data mencatat, jumlah guru dan murid di Bengkulu Tengah memiliki rasio 6,61. Jumlah itu merupakan jumlah yang paling rendah diseluruh provinsi, dibawah kabupaten Kaur yang memiliki rasio 6,89. Selain itu, meskipun jumlah seluruh sekolah di Bengkulu Tengah jauh lebih banyak dari pada Kota Bengkulu, tetapi justru jumlah guru di Kota Bengkulu hampir tiga kali lipat daripada jumlah di kabupaten ini. (vai)