kupasbengkulu.com – Menurunnya hasil panen ikan para petani ikan di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dalam beberapa bulan belakangan ini disebabkan oleh faktor sulitnya mendapatkan pasokan pakan ikan itu sendiri.
Untuk mendapatkan pasokan pakan ikan, petani terpaksa mendatangkannya dari luar Kabupaten Bengkulu Utara. Sementara pakanan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, harganya sudah tidak sesuai lagi dengan harga standar yang dikeluarkan dari pihak pemerintah.
Seperti yang dialami oleh kelompok tani ikan air tawar di Desa Tambak Rejo, Unit 2, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu kepada kupasbengkulu.com, sebut saja Sumarno menceritakan kendala sejak 2 bulan belakangan ini anggota kelompok tani ikan memang sangat sulit untuk mencari pakan ikan yang bersubsidi. Untuk menghindari tingkat kerugian yang lebih tinggi, terpaksa kelompok dengan membeli pakanan ikan yang non subsidi. Tentu harga yang diterima oleh anggota kelompok dengan harga beli di toko.
“Sebetulnya kami para petani ikan sudah merasakan bantuan dari pihak pemerintah. Petani sudah diberikan modal, pakan ikan yang bersubsidi. Tetapi kenapa dalam beberapa bulan ini pakan ikan yang bersubsidi itu langka,” ungkap Sumarno.
Lain lagi yang dikatakan Bupati Bengkulu Utara, DR. Ir Imron Rosyadi, MM, M.Si kepada kupasbengkulu.com kendala sulit mendapatkan pasokan pakan ikan bersubsidi dalam beberapa bulan ini disebabkan suplai di pusat terkendala dengan kondisi alam serta kesibukan dalam melaksanakan pesta demokrasi untuk pileg.
Dan untuk diketahui, dengan adanya petani ikan air tawar di Kecamatan Padang Jaya, dalam semalam petani bisa menjual 20 ton ikan. Artinya, petani ikan di Bengkulu Utara saat ini sudah meningkat taraf ekonominya.(jon)