Manna, kupasbengkulu.com – Mapolres Bengkulu Selatan Rabu (15/10/2014) memanggil delapan orang pengelola warung remang-remang (warem) di Tiga Kecamatan. Yakni Kecamatan Kota Manna, Pasar Manna dan Pino Raya. Kedelapan pengelola warem tanpa izin tersebut di kumpulkan di Aula Mapolres untuk diberi berbagai pengarahan.
Kapolres AKBP Abdul Muis melalui Waka Polres Kompol Burhanudin, dikonfirmasi kupasbengkulu.com terkait pemanggilan kedelapan orang pemilik kafe alias warem itu. Dia berharap kepada pemilik untuk tidak lagi melaksanakan aktifitasnya baik malam atau pun pada siang hari.
“Dalam pertemuan tadi semuanya sudah kita sampaikan baik arahan ataupun bimbingan serta dampak dari keberadaan warem tersebut. Semua warem di Bengkulu Selatan tidak boleh ada lagi yang buka, tidak terkecuali semuanya harus di tutup dan di bongkar,” tegasnya.
Sebab kata wakapolres, keberadaan kafe (warem ) itu sangat meresahkan, khusunya dalam ketertiban dan keamanan pada lingkungan sekitar, maupun masyarakat Bengkulu Selatan, katanya.
Lanjut Waka, pembongkaran kita kembalikan kepada pemilik. Apabila dalam satu dua minggu ini keberadaan warem tersebut belum juga di bongkar, dan masih melaksanakan aktifitasnya. “Nah, teknisnya ada sama Satpol PP, tanya saja sama kakan satpol PP,” ujar Burhanuddin.
Hal senada juga di sampaikan, Kakan Satpol PP BS Firmasyah penutupan dan pembongkaran pondok warem tersebut dipersilahkan untuk dibongkar sendiri.
“Kita tunggu sampai habis bulan Oktober 2014 ini, tidak juga dibongkar dan mulai hari ini seluruh warem harus tutup. Masih juga buka atau tetap beraktifitas. Maka tidak ada lagi kata maaf semua warem akan kami bongkar paksa secepatnya. Karena keberadaan warem di kota manna ini sungguh-sungguh meresahkan masyarakat. Dengan terpaksa pondok – pondok warem tersebut, pihak dari satpol PP akan membongkar secara paksa,” tegas Firmasyah. (tom)