kupasbengkulu.com – Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) untuk wilayah Bengkulu Tengah dijadwalkan akan memasuki tahap penyusunan dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS). Hal ini bisa dikatakan terlambat, mengingat hampir seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu sudah memasuki proses dokumen MPS, yang berarti selangkah lagi menuju implementasi program pada tahun berikutnya.
Dari data milik tim PPSP Bengkulu Tengah, ditemui fakta bahwa hanya Bengkulu Tengah dan Seluma saja yang mengalami keterlambatan ini. Untuk kabupaten lain, seperti Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kaur dan Rejang Lebong sudah memasuki tahap implementasi. Dengan tercatat baru memasuki proses pencatatan BPS, dipastikan baru dua tahun mendatang, kabupaten ini menikmati program ini.
Padahal, masalah pengolahan limbah tercatat sangat penting di kabupaten ini. Selain itu, hanya ada 33 persen saja warga setempat memiliki sanitasi di rumahnya.
Asisten 1 Sekretariat Daerah (Setda) setempat, Zamzami Syafei, pada wartawan tetap menyambut baik kegiatan ini. Meski menolak dikatakan terlambat, pihaknya menerima dengan baik kegiatan yang akan didanai oleh APBN ini.
“Kita akan mencoba jadi fasilitator yang baik,” pungkasnya.(vai)