KUPASBENGKULU.com, KOTA BENGKULU – Pengadilan Negeri Kelasa I A Bengkulu kembali menggelar sidang perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial tahun anggaran 2012 pada Jumat (03/06/2015) kisaran pukul 14.00 WIB dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus, M Hanif yang sekaligus merupakan Jaksa penuntut umum dalam persidangan tersebut menghadirkan tiga orang staf Kesra yakni Denny, Susmi Hayati dan Muchtar yang saat itu dikepalai oleh Suryawan Halusi.
Dalam kesaksiannya, Denny mengaku saat itu diperintahkan oleh Suryawan untuk menemani Verawati mencairkan uang senilai Rp 500 Juta di Bank Bengkulu, lalu diserahkan uang tersebut ke Kabag Kesra saat itu Suryawan Halusi.
“Pernah saya mendampingi untuk mengambil Rp 500 juta. Verawati disuruh suryawan untuk mencairkannya, kemudian Verawati menghubungi Nopriana bahwa Dia takut untuk membawa uang tersebut, dan diperintahkan saya untuk menemani Verawati untuk mengambil uang itu, lalu saya serahkan ke Pak Suryawan selaku Kabag Kesra waktu itu,” beber Denny dalam kesaksiannya.
Sementara itu, Muchtar dalam kesaksiannya mengatakan, bahwa benar dia sering mengikuti Walikota dalam blusukannya, dan seringkali dia sebagai staf menyiapkan kuitansi dan meminta tanda tangan para penerima uang yang diberikan oleh Walikota secara langsung.
Bahkan, lanjut dia, di salah satu Mesjid kawasan Rawa Makmur Kota Bengkulu dirinya sempat meminta tanda terima sekitar seratus orang.
“Sering Pak, bahkan di Mesjid di Rawa Makmur dulu, ada sekitar seratus orang penerima yamg diberikan Walikota, mengenai nominalnya ada di amplop itu,” tuturnya.(bii)