kupasbengkulu.com – Bersamaan dengan Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 22 Maret, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Bengkulu mencatat 136 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Bengkulu mayoritas tercemar. Namun pencemaran DAS terparah terdapat di 3 sungai, yakni Sungai Bengkulu di Kota Bengkulu, Sungai Ketahun Bengkulu Utara dan Sungai Air Teramang Kabupaten Mukomuko.
”DAS di Bengkulu ada 136, dari jumlah itu mayoritas sudah tercemar limbah. Sungai itu ada di setiap kabupaten,” kata Direktur Walhi Bengkulu, Beni Ardiansyah, Jumat (21/3/2014).
Beni mengatakan, dugaan pencemaran DAS tersebut disebabkan limbah dari perusahaan batu bara dan pengolahan Crude Palm Oil (CPO). Dengan adanya hal tersebut, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan diperkirakan Bengkulu akan mengalami krisis air bersih. Pasalnya, sebagian DAS di Bengkulu masih digunakan untuk PDAM.
”Pemerintah harus mengambil sikap atas kerusakan lingkungan, khususnya dugaan pencemaran DAS yang selama ini sudah terjadi,” tegas Beni.
Beni menambahkan, dari dinas terkait harus ada publikasi perkembangan atas perawatan aliran sungai ke publik. Dengan tujuan, agar masyarakat Bengkulu mengetahui sudah sejauh mana kerusakan DAS di Bengkulu.
”Dari investigasi kita di beberapa titik DAS di Bengkulu, dugaan kerusakan DAS disebabkan 2 perusahaan, batu bara dan pengolahan sawit,” demikian Beni.(gie)