kota bengkulu, kupasbengkulu.com – Kepala Unit Pengelolaan Tekhnik Daerah (UPTD) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu, Tarmizi menjelaskan, bahwa setiap hari pendapatan untuk uji kelayakan kendaraan bermotor disebut juga uji kir mencapai Rp 2 juta per harinya.
Dijelaskannya, pihaknya bisa melayani 50 mobil per harinya. Secara umum KIR/KEUR wajib pada kendaraan plat nomor kuning seperti taksi, rentcar, mobil penumpang umum, bus, serta truk. Tetapi tidak selalu harus plat kuning, kendaraan yang dipakai untuk keperluan niaga, pariwisata juga harus melakukan UJI KIR.
“Untuk setiap hari mungkin paling banyak mencapai 50 mobil per harinya, untuk setoran bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 2 juta,” ungkap Tarmizi.
Diungkapkannya, untuk pembayaran atau pembuatan Kir ada spesifikasi kendaraan dengan pembayaran yang berbeda dan masih dianggap murah. Seperti kendaraan yang berat beban mencapai 5,5 ton pembayaran mencapai Rp 87 ribu.
Lalu pada kendaraan yang berat beban mencapai 5,5 ton hinga 14 ton pemilik kendaran wajib membayar hingga Rp 97 ribu. Terakhir, pada kendaraan yang bermuatan mencapai 14 ton keatas, pemilik kendaraan harus membayar pembuatan kir mencapai Rp 107 ribu.
Namun sebelum itu, kendaraan tersebut wajib diuji layak terlebih dahulu seperti Sistem pengereman dan daya pengereman, lampu-lampu dan daya pancar lampu utama, emisi gas buang, dimensi, bobot kendaraan, Sistem kemudi beserta kaki-kakinya serta speedometer.
“Kalau mobilnya baru tapi tidak layak kita tidak boleh memberikan Kir, tapi kalau mobil tersebut mungkin dari tahun 1945 dan masih layak jalan kita akan berikan,” jelasnya.
Diimbaunya, agar masyarakat mengerti penggunaan atau melakukan uji kelayakan berkendara tersebut. Karena pengendara bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
“Kan sudah kita tahu peraturannya, sebaiknya perpanjang enam bulan sekali atau dicek uji kendaraanya supaya mengurangi kecelakaan,” tutupnya.(dex)