Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Memasuki tahun ajaran baru, ternyata indikasi praktik ‘jual beli bangku’ di sekolah-sekolah Kabupaten Bengkulu Selatan masih santer terdengar.
Atas kabar tersebut, Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, mengaku dirinya pun sudah sering mendengar kabar terkait hal ini. Namun pihaknya masih belum bisa mengungkap secara mendetail permainan oknum di sekolah-sekolah.
“Dari yang saya dengar, sekolah-sekolah banyak yang melakukan praktik ini pada penerimaan siswa baru. Modusnya, siswa yang tidak lulus seleksi ditawarkan solusi untuk ‘beli bangku’ apabila ingin tetap masuk di sekolah tersebut,” terang Wabup.
Sebelumnya, lanjut Wabup, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) telah memutuskan untuk mengurangi jumlah siswa, khususnya di sekolah-sekolah favorit, baik tingkat SMP maupun SMA. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada sekolah lain agar juga mendapatkan siswa yang banyak.
Untuk diketahui ada beberapa sekolah pada saat penerimaan siswa baru jumlahnya sangat minim. Misalkan saja di SMA Negeri 10 Bengkulu Selatan yang siswa barunya hanya berjumlah tiga orang.
“Kalau memang ada sekolah yang menerima siswa melebihi kesepakatan bersama, lebih-lebih masuk dengan cara ‘beli bangku’ tadi, ini jelas-jelas masuk kategori pungli atau sogok-menyogok. Jika terbukti, jelas kita tindak pidana. Saya minta kepada oknum atau calo segera mengembalikan uang tersebut kepada yang bersangkutan,” desak Gusnan.
Dirinya pun meminta kepada pihak sekolah dan Dikpora untuk segera mengevaluasi pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/ 2017 yang baru selesai digelar beberapa waktu yang lalu. (ade)