Rabu, Juli 16, 2025

Pemdes Sukau Mergo Gelar Pra Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukau Mergo, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong melaksanakan kegiatan pra pelaksanaan pembangunan desa Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan...
BerandaDAERAHBENGKULU'Ancaman Tertinggi di Provinsi Bengkulu Salah Satunya Rabies'

‘Ancaman Tertinggi di Provinsi Bengkulu Salah Satunya Rabies’

Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Irianto Abdullah, mengungkapkan dalam tiga tahun terakhir, penyebaran penyakit rabies di Provinsi Bengkulu menunjukkan trend menurun. Tahun 2011 terdapat 11 kasus penggigitan, disusul 2012 dengan 9 kasus, 2013 ada 8 kasus, dan tahun 2014 menurun lagi menjadi 7 kasus, antara lain 1 kasus di Kabupaten Kepahiang, 1 kasus di Bengkulu Selatan, 2 kasus di Bengkulu Tengah, dan 3 kasus di Kota Bengkulu.

“Beberapa tahun terakhir kasus rabies terus mengalami penurunan, mudah-mudahan bisa kita hilangkan seiring dengan adanya Perda pengendalian rabies. Ini sangat membantu karena ancaman tertinggi di Provinsi Bengkulu dari penyakit Zoononis salah satunya rabies, disusul setelahnya penyakit Flu Burung,” ujar Irianto, Rabu (21/01/2015).

Disebutkannya, angka ini secara nasional dan regional Sumatera termasuk sangat rendah. Terlebih disambut wacana “Sumatera Bebas Rabies 2015”, menjadikan pencegahannya lebih dioptimalkan. Upaya yang dilakukan adalah melalui vaksinasi. Di tahun 2014 dari total 152.000 ekor Hewan Penular Rabies (HPR), baru 72.645 ekor, atau sekitar 60 persen yang sudah divaksin.

“Target kita di tahun 2015 ini vaksinasi bisa mencapai 80-90 persen. Namun sayangnya respon pemerintah di daerah terhadap rabies tampaknya masih sangat kurang. Padahal ini ancaman karena rabies tidak ada obatnya. Vaksinasi paling besar dianggarkan melalui APBN dan APBD Provinsi,” lanjut Irianto.

Sebagaimana diketahui, virus rabies berasal dari hewan anjing, kucing, dan kera, dan paling besar sekitar 99 persen dari anjing. Pada tahap awal, hewan yang terkena rabies akan sangat takut dengan air, cahaya, dan selalu ingin berada di tempat yang gelap. Pada tingkatan selanjutnya, reflek hewan menjadi sangat cepat, menjadi ganas, dan pada stadium akhir akan menyerang semua yang bergerak di dekatnya.

“Satu-satunya jalan untuk bebas rabies, kita harus vaksin terus selama tiga tahun berturut-turut, dengan waktu satu tahun satu kali. Virus rabies ini menyerang syaraf pusat, sehingga kalau diserang semuanya bisa terganggu,” pungkasnya. (val)