kupasbengkulu.com – Kementerian Lingkungan Hidup RI telah melakukan pengawasan 57 Sungai di Indonesia atau 75 persen sungai, kualitas air menurun atau tercemar. Kondisi tersebut, berdasarkan pengambilan sampel air sungai setiap provinsi se-Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA mengatakan, pemantauan kualitas air di 33 provinsi telah dilaksanakan sejak tahun 2008.

Selama kurun waktu 2008 hingga 2013, jelas Balthasar, telah terkumpul data kualitas air sungai dihampir 57 sungai lintas provinsi, negara dan sungai strategis nasional dari 33 provinsi. Hasilnya, sekitar 70 hingga 75 persen sungai telah tercemar baik tercemar ringan, sedang maupun tercemar berat.

”60 persen dari 75 persen air sungai yang kualitas air sungai menurun berasal dari domestik rumah tangga sisanya dari perusahaan,” kata Balthasar, Senin (24/3/2014).

Penyebab dari penurunan kualitas air itu sendiri, dikatakan Balthasar, disebabkan dari limbah domestik rumah tangga dan perusahaan.

Ia mengatakan, dari pemerintah mesti melakukan pengendalian sampah, dengan cara menekan dan memperbaiki persoalan yang terjadi disetiap provinsi.

Selain itu, tambah dia, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengalokasikan dana dekonsentrasi yang berasal dari dana APBN untuk dilaksanakan gubernur dan wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi.

”Dekonsentrasi di bidang lingkungan hidup diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah daam pemantauan kualitas air khususnya dan pengelolaan lingkungan secara umum,” jelas mantan Rektor Universitas Cendrawasih ini.

Persoalan pencemaran air, disampaikan Balthasar, akan semakin meningkat apabila tidak dilaksanakan tindakan nyata dalam pengendalian. Upaya yang telah dilakukan bersama walaupun belum secara signifikan meningkatkan kualitas airnya.(gie)