kupasbengkulu.com – Bau busuk yang diduga berasal dari aktifitas Pabrik Cruide Palm Oil (CPO) PT. Sinar Bengkulu Selatan (SPS) yang dikeluhkan oleh warga di sekitar Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, rupanya sudah pernah mendapatkan teguran dari Badan Lingkuhan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkulu Selatan. Tapi rupanya teguran tersebut diabaikan pihak perusahaan sehingga masyarakat sekitar masih “menikmati” aroma busuk tersebut, terutama dimalam hari.
Kepala BLH Kabupaten Bengkulu Selatan, Hidayat, S.Pd, MM, mengaku juga telah mendapatkan telepon dari warga terkait keluhan bau busuk ini.
“Tadi pagi ada warga Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, menghubungi saya lewat telepon. Penelpon yang rumahnya tidak jauh dari lokasi pabrik CPO PT. SBS tersebut melapor, dan menyampaikan kepada saya, meminta kepada BLH untuk memberi teguran kepada PT. SBS agar bau busuk itu dapat di atasi. Sebab mereka sudah tidak tahan lagi dengan bau busuk yang berasal dari pabrik pengelohan buah sawit tersebut,” beber Hidayat, ketika ditemui kupasbengkulu.com, Selasa (06/05/2014).
Ditegaskan Hidayat, dirinya sudah memerintahkan Kasi Amdal dan Kasi Pengendalian Dampak Lingkungan (PDL), untuk menindaklanjuti laporan warga.
“Surat perintah tugasnya sudah saya tandatangani, untuk segera ke lapangan, dan mengecek apa penyebab utama sehingga CPO itu mengeluarkan bau tak sedap. Rencananya, kalau tidak hari ini, mungkin besok mereka langsung ke lokasi,” tegas Hidayat.
Terpisah, Kasi Amdal, Kos Edi dan Kasi Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup, Hartoyo, mengatakan, mengenai bau busuk ini pihaknya sudah pernah sampaikan kepada pihak Pabrik CPO PT SBS. Selain pernah ditegur, pihaknya juga pernah mendatangi langsung perusahaan tersebut.
“Namun sepertinya teguran dari kami tidak diindahkan oleh PT SBS, Berdasarkan pantauwan kami dan berdasarkan laporan yang kami terima, dari 2 pabrik CPO di Kabupaten Bengkulu Selatan. Keluhan terbanyak, berasal dari warga masyarakat sekitar PT SBS di Kecamatan Pino Raya ini. Besok kita cek dan kita tanya penyebabnya bersama-sama kepada pihak PT SBS, dan wartawan juga ikut ke lokasi mengecek langsung,” kata Kos Edy.(tom)