
Kepahiang, kupasbengkulu.com – Buah naga sebagai salah satu komoditi program Kabupaten Kepahiang yang cukup berpotensi bahkan cukup pesat berkembang. Sejumlah pembudidaya buah naga, diantaranya oleh Kelompok Tani (Poktan) Tani Makmur di Desa Tebat Monok, Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang, merupakan Poktan yang sudah berhasil membuktikan tentang potensi buah naga hingga 4 jenis sekaligus. Keempat jenis dimaksudkan, adalah Handayani, Nagawana, Mahartika, dan Sabila Merah.
Anggota Kelompok Tani Makmur, Murta Piah mengemukakan, budidaya buah naga tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Komoditi buah naga dengan berbagai jenis, dapat dengan cepat berkembang di Kepahiang.
”Sangat mudah. Hanya saja kebutuhan pupuknya lebih tinggi dibanding dengan tanaman lain. Selain itu, tergantung dengan perhatian kita pada pemeliharaannya,” kata Murta.
Murta sedikit berbagi tips tentang budidaya buah naga, khususnya untuk pemula, agar dapat memperhatikan jarak tanam dan tinggi bibit. Untuk jarak tanam, disebutkan idealnya berjarak 2,5 x 3 Meter. Sedangkan tinggi bibit minimal 60 Centimeter.
”Penanaman hingga umur 9 bulan sudah dapat kita lihat hasilnya. Jika sudah tepat dalam pemeliharaannya maka hasil yang diperoleh bisa mencapai 4 kilogram perbatang disetiap bulannya,” ujar Murta.
Sementara, Kepala TU Balai Benih Hortikultura Kepahiang,Lani, membenarkan tentang 4 jenis buah naga yang dikembangkan di Kepahiang. Dibudidayakan pertama kalinya, pada tahun 2009 lalu dengan bibit yang didatangkan dari Malang (Jawa Timur).
”Dari 4 jenis buah naga yang di budidayakan oleh kita dari BBH dan juga Poktan Makmur bisa tumbuh berkembang dengan baik dan sudah menghasilkan,” tutup Lani.(slo)