kupasbengkulu.com- Sepasang remaja yang merupakan pelajar salah satu sekolah swasta di Kota Bengkulu, masing-masing PN dan GS, Sabtu (13/09/2014) sekitar pukul 13.00.WIB digrebek warga Desa Jambu, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, karena sedang berduaan di kamar kontrakan milik GS.
Akibat ulah keduanya ini, warga setempat memberikan sanksi adat bagi pasangan remaja ini membuat nasi punjung (Nasi kuning yang di atasnya ada ayam,red), dan dikenakan denda paling sedikit Rp 50 ribu atau paling besar Rp 100 ribu.
Kejadiannya bermula dari kecurigaan warga terhadap PN yang tidak kunjung ke luar dari rumah kontrakan GS. Padahal, teman-teman PN yang lainnya yang datang bersamaan dengan kedua pasangan ini sepulang sekolah telah pulang duluan.
Melihat gelagat yang tidak baik ini, akhirnya sekitar 10 orang warga setempat termasuk Badan Perwakilan Desa (BPD) Taba Jambu melakukan penggerebekan.
Saat digerebek insan remaja ini memang masih mengenakan pakaian lengkap, hanya saja PN terlihat sudah tidak mengenakan jilbab lagi. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan keduanya, warga mengamankan pasangan bukan muhrim ini ke rumah Kepala Desa Taba Jambu.
Ketua Adat Desa Taba Jambu, H Sahir, mengatakan, bahwa pasangan ini akan dikenakan denda sesuai dengan Peraturan Desa (Perdes).
“Kita punya Perdes yang menyesuaikan jenis denda dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Karena kedua anak muda ini tidak kita dapati dalam keadaan berzina, namun hanya berduaan dalam kamar, maka denda yang akan kita beri yaitu membuat nasi punjung dan membayar denda paling sedikit Rp 50 ribu dan paling besar Rp 100 ribu,” tegasnya.
Anggota keluarga PN dan GS sempat marah dan menghindar ketika awak media akan mengambil gambar saat keduanya beserta keluarga dikumpulkan di kediaman kepala desa.(cr10)