bengkulu selatan, kupasbengkulu.com – Persoalan sengketa lahan antara 10 orang warga Desa Tanjung Aur Dua dengan PT Jatropa Solution (JS) akhirnya damai.
(baca juga : Giliran Manajer PT Jatropa Diperiksa Polisi)
Ini setelah pihak perusahaan perkebunan sawit ini bersedia memberikan uang kompensasi kepedulian kepada para petani yang dirugikan atas proses ganti rugi lahan garapannya.
“Kita bersedia memberikan kompensasi namun jumlahnya tidak bisa sebesar yang diminta oleh warga. Mengenai nilainya itu tergantung dari pimpinan di Jakarta,” kata Menejer PT JS Erlan dikonfirmasi kupasbengkulu.com usai rapat kemarin.
Rapat penyelesaian sengketa lahan ini dilaksanakan di ruang rapat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan, Kamis (16/10/2014), yang dipimpin oleh Wakil Bupati, Rohidin Mersyah.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Waka Polres Bengkulu Selatan, Kompol Burhanuddin, Asisten 1 Supran, Kepala Bapeda Iksan Wajis, Kabag Hukum Aprizani, Kabag Tapem Sudimawan, Manejer PT Jatrova Solution Erlan berserta asistennya, perwakilan badan pertanahan, perwakilan KLH, Taswin Kades Tanjung Aur 2 serta delapan orang warga
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rohidin Mersyah dikonfirmasi menjelaskan, bahwa warga menerima kesepakatan damai setelah manajemen perusahaan menjanjikan akan memberikan uang sebagai bentuk kompensasi tadi.
“Karena ada kesepakatan damai maka proses hukum ke 10 warga itu juga akan dihentikan,” ungkap Wabup.
Untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini, kata Rohidin, akan dibuat kesepakatan damai antara kedua pihak yang bersengketa ini.
“Dasar kesepakatan damai inilah, laporan pengerusakan lahan oleh 10 petani akan dicabut oleh PT JS,” pungkasnya.(tom)