bengkulu selatan, kupasbengkulu.com – Inilah ulah para remaja yang sedang di mabuk asmara. Mungkin karena asmara para remaja ini tak terbendung lagi sehingga mereka nekat memanfaatkan toilet taman kanak-kanak Kartika milik Persit di kawasan Padang Pematang persisnya di komplek perumahan anggota Kodim 0408 Bengkulu Selatan.
Akibatnya, empat remaja yang sedang kasmaran ini yakni Ch (21), De (17), Sl (15) dan Ds(15), digerebek puluhan anggota berseragam loreng dan warga sekitar karena diduga berbuat mesum.
Malah dua remaja pria tersebut nyaris dihajar puluhan anggota Kodim, beruntung keempat remaja tersebut langsung diamankan dan dibawa ke Makodim setempat.
Data terhimpun, penggerebekan tersebut terjadi Senin (23/02) sekitar pukul 14.32 WIB. Ke-empat remaja yang sedang memadu kasih ini kepergok oleh sejumlah ibu-ibu Persit yang saat itu akan membersihkan lingkungan TK tersebut.
Nah, mengetahui kedatangan para istri anggota Kodim ini, Sl dan Ds yang tercatat masih berstatus pelajar di salah satu SMPN di Bengkulu Selatan ini malah lari dan bersembunyi di dalam toilet. Sementara kedua remaja pria yakni Ch dan De berdiam diri di depan WC tersebut.
Memihat gelagat mencurigakan tersebut, para ibu-ibu persit ini kemudian melaporkan hal itu ke sejumlah anggota Kodim yang tinggal di komplek itu.
Seketika, puluhan anggota berbaju loreng dan warga sekitar langsung berdatangan dan mengamankan Ch dan De. Tidak hanya itu, ketika diperiksa di dalam toilet ternyata benar Sl dan Ds sedang bersembunyi di dalamnya.
“Sebelumnya mereka ini sudah diamati oleh para ibu-ibu Persit. Nah, untuk menghindari perbuatan yang belum sepantasnya mereka lakukan, makanya Ibu- ibu Persit melaporkan mereka itu ke petugas yang lain,” ungkap Dandim 0408 Bengkulu Selatan Letkol kav Rio Hendrawan Alin Putra, yang disampaikan Pasi Intel Lettu Arh Bely Apriansyah.
Puluhan anggota TNI dan warga yang kesal, nyaris menghakimi kedua remaja pria tersebut. Beruntung anggota Kodim yang piket yakni Serka Edi dan Serda Agusnih langsung cepat tiba ke lokasi dan mengamankan dua pasang sejoli tersebut ke Makodim.
“Untungnya langsung bisa dibawa ke kantor (Makodim), soalnya anggota dan warga tadi sudah ramai berkumpul, mereka juga kesal karena TK instansi dijadikan tempat untuk mesum,” tegas Bely.
Setelah diinterogasi dan diberikan pembinaan, serta dipanggil orang tua mereka, keempat remaja tersebut, lanjut Bely, dilepas untuk dibina orang tua masing-masing.
“Mereka juga diminta membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya,” bebernya.(tom)